Courtesy of YahooFinance

Penurunan Permintaan Eylea Membuat Saham Regeneron Anjlok 7% di Perdagangan Pra-Pasar

Menginformasikan tentang kinerja keuangan Regeneron yang mengecewakan pada kuartal pertama dan tantangan yang dihadapi perusahaan.

29 Apr 2025, 19.27 WIB

72 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penjualan Eylea mengalami penurunan yang signifikan akibat persaingan dan masalah regulasi.
Dupixent menunjukkan pertumbuhan yang kuat meskipun ada tantangan dengan Eylea.
Regeneron menghadapi tantangan dalam eksekusi regulasi yang dapat mempengaruhi persepsi investor.

Amerika Serikat - Regeneron mengalami penurunan permintaan untuk obat penyakit mata andalannya, Eylea, yang disebabkan oleh persaingan ketat dari versi yang lebih murah dan pesaing lainnya, termasuk Vabysmo dari Roche. Penjualan Eylea di AS turun 26% menjadi Rp 17.10 triliun ($1,04 miliar) , di bawah ekspektasi Rp 19.41 triliun ($1,18 miliar) . Selain itu, FDA menolak menyetujui versi jarum suntik pra-isi dari Eylea HD karena masalah dengan pemasok pihak ketiga.

Pendapatan total Regeneron untuk kuartal pertama adalah Rp 49.83 triliun ($3,03 miliar) , di bawah ekspektasi Rp 53.78 triliun ($3,27 miliar) . Meskipun penjualan Dupixent meningkat 19% menjadi Rp 60.35 triliun ($3,67 miliar) , ini masih sedikit di bawah estimasi Rp 60.85 triliun ($3,7 miliar) . Penjualan Libtayo juga tidak memenuhi harapan, hanya mencapai Rp 4.69 triliun ($285 juta) dibandingkan dengan estimasi Rp 5.60 triliun ($340,5 juta) .

Analis dari Evercore ISI dan J.P.Morgan mengharapkan reaksi negatif dari pasar karena frustrasi terhadap eksekusi regulasi perusahaan. Namun, mereka juga mencatat bahwa kekuatan Dupixent dapat membantu mengimbangi beberapa hambatan yang dihadapi Eylea. Saham Regeneron turun 7% dalam perdagangan pra-pasar setelah laporan ini dirilis.

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/regeneron-pharmas-first-quarter-results-122758986.html