Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Harga minyak mengalami penurunan terbesar dalam hampir tiga setengah tahun akibat perang dagang.
- OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyak, yang dapat menambah tekanan pada harga.
- Kondisi ekonomi global menunjukkan tanda-tanda perlambatan, dengan dampak negatif pada permintaan minyak.
London, Inggris - Harga minyak terus turun pada hari Rabu dan diperkirakan akan mengalami penurunan bulanan terbesar dalam hampir tiga setengah tahun. Penurunan ini disebabkan oleh perang dagang global yang mengikis prospek permintaan bahan bakar serta kekhawatiran atas pasokan yang meningkat.
Harga minyak Brent turun 1,2% menjadi Rp 104.39 juta ($63,48) per barel, sementara harga minyak WTI turun 1,2% menjadi Rp 98.14 juta ($59,68) per barel. Tarif yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April memicu penurunan harga minyak, yang kemudian diperparah oleh balasan tarif dari China.
Data menunjukkan ekonomi AS menyusut pada kuartal pertama dan aktivitas pabrik China menyusut pada laju tercepat dalam 16 bulan. Kepercayaan konsumen AS juga turun ke level terendah dalam hampir lima tahun, sementara persediaan minyak mentah AS naik 3,8 juta barel minggu lalu, menambah kekhawatiran akan kelebihan pasokan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan harga minyak?A
Penurunan harga minyak disebabkan oleh perang dagang yang mengurangi permintaan bahan bakar dan kekhawatiran tentang pasokan yang meningkat.Q
Apa dampak dari tarif yang diumumkan oleh Donald Trump?A
Tarif yang diumumkan oleh Donald Trump memicu perang dagang dengan China, yang berdampak negatif pada pasar minyak dan ekonomi global.Q
Bagaimana kondisi ekonomi AS saat ini?A
Ekonomi AS mengalami kontraksi pada kuartal pertama, yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan.Q
Apa yang direncanakan OPEC+ dalam pertemuan mendatang?A
OPEC+ merencanakan untuk meningkatkan output minyak untuk bulan kedua berturut-turut dalam pertemuan mendatang.Q
Bagaimana kepercayaan konsumen di AS saat ini?A
Kepercayaan konsumen di AS mencapai titik terendah dalam hampir lima tahun, menunjukkan kekhawatiran terhadap tarif dan kondisi ekonomi.