Courtesy of InterestingEngineering

Peretasan TeleMessage Guncang Keamanan Pesan Pemerintah AS dan Data Sensitif

Menginformasikan tentang insiden peretasan aplikasi pesan TeleMessage yang digunakan oleh pejabat pemerintah dan dampaknya terhadap keamanan komunikasi serta kepatuhan hukum.

06 Mei 2025, 04.41 WIB

36 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Peretasan pada TeleMessage menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan komunikasi pemerintah.
Penggunaan aplikasi pesan yang tidak resmi dapat mengancam privasi dan keamanan data.
Insiden ini menunjukkan pentingnya mematuhi protokol catatan federal dalam komunikasi resmi.

Amerika Serikat - Aplikasi pesan TeleMessage yang digunakan oleh penasihat keamanan nasional Presiden Donald Trump mengalami peretasan, memicu kekhawatiran tentang keamanan komunikasi pemerintah. TeleMessage adalah versi modifikasi dari Signal yang dipasarkan sebagai platform aman untuk komunikasi pemerintah dan bisnis. Setelah insiden ini terungkap, semua layanan TeleMessage ditangguhkan sementara untuk penyelidikan lebih lanjut.

Laporan dari 404 Media mengungkap bahwa hacker berhasil mengakses konten pesan dari versi kustom Signal, WhatsApp, Telegram, dan WeChat. Meskipun pesan dari Mike Waltz atau individu yang berkomunikasi dengannya tidak diperoleh, komunikasi sensitif lainnya kemungkinan besar telah dikompromikan. TeleMessage mungkin dipilih sebagai alternatif karena fitur pengarsipannya yang mematuhi undang-undang catatan federal.

Selain itu, maskapai penerbangan GlobalX yang terlibat dalam penerbangan deportasi kontroversial Trump juga menjadi target peretasan. Hacker yang mengklaim afiliasi dengan 'Anonymous' berhasil mengakses dan membagikan catatan penerbangan serta daftar penumpang. Insiden ini menyoroti kerentanan digital dalam sistem yang terkait dengan keamanan nasional dan penegakan imigrasi.

--------------------

Analisis Kami: Penggunaan aplikasi modifikasi sinyal yang menawarkan pengarsipan memang membuat keamanan komunikasi pemerintah menjadi rentan dan kontradiktif. Pemerintah harus memahami bahwa kompromi keamanan demi kepatuhan arsip bisa membuka celah besar bagi aksi peretasan berbahaya.

--------------------

Analisis Ahli:

Bruce Schneier: Menyarankan bahwa kompromi antara keamanan dan kepatuhan administratif sering menjadi titik lemah utama dalam sistem komunikasi pemerintah yang rentan diretas.

Mikko Hypponen: Menekankan pentingnya hanya menggunakan perangkat lunak resmi dan terverifikasi untuk komunikasi sensitif guna menghindari pelanggaran keamanan yang fatal.

--------------------

What's Next: Insiden ini kemungkinan akan mendorong evaluasi ulang dan peningkatan keamanan komunikasi digital pemerintah serta pembatasan penggunaan aplikasi pesan yang tidak resmi.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/trumps-secure-messaging-app-hacked