Courtesy of CNBCIndonesia
Teknologi Otomasi Dorong Industri Indonesia Menuju Keberlanjutan dan Hemat Biaya
Mengajak industri untuk mengadopsi teknologi otomasi dan pendekatan ramah lingkungan agar proses produksi menjadi lebih berkelanjutan dan efisien secara biaya.
06 Mei 2025, 12.48 WIB
81 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penerapan teknologi ramah lingkungan sangat penting untuk industri.
- Industri berat masih menghadapi tantangan dalam mengadopsi praktik keberlanjutan.
- Solusi otomasi dari PT Endress+Hauser dapat mendukung transformasi industri ke arah yang lebih hijau.
Jakarta, Indonesia - Perubahan iklim saat ini menjadi masalah nyata yang berdampak luas pada berbagai sektor, termasuk industri. Contohnya, badai besar yang terjadi di Dubai menunjukkan bagaimana iklim ekstrem dapat mengganggu transportasi dan rantai pasokan, yang pada akhirnya juga memengaruhi kelangsungan bisnis industri.
Beberapa industri saat ini mulai mengadopsi teknologi baru dan konsep ekonomi sirkular serta energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon dan menjadi lebih berkelanjutan. Namun, masih ada sektor industri tradisional, terutama industri berat seperti semen, baja, dan kimia, yang sulit melakukan transisi karena biaya dan kompleksitas teknis yang tinggi.
Industri berat juga menghadapi tantangan khusus seperti keterbatasan infrastruktur untuk teknologi baru seperti saluran pipa hidrogen dan penyimpanan karbon (carbon capture storage). Hal ini membuat transisi ke proses produksi yang lebih hijau menjadi sulit dan memerlukan solusi inovatif.
PT Endress+Hauser Indonesia hadir dengan solusi otomasi yang dapat meningkatkan efisiensi proses produksi sekaligus mendukung keberlanjutan. Instrumen teknologi mereka dapat diterapkan di berbagai sektor mulai dari makanan dan minuman, minyak dan gas, tambang, ilmiah kehidupan, hingga pengolahan air dan limbah.
Solusi teknologi ini tidak hanya membantu industri agar mampu bertransformasi menuju Industri 4.0 tetapi juga membantu menekan biaya produksi. Dengan begitu, keberlanjutan dapat tercapai tanpa mengorbankan keuntungan bisnis, sehingga teknologi menjadi kunci penting dalam menghadapi perubahan iklim.