Courtesy of CNBCIndonesia
Bahaya Password Lemah dan Tips Aman Melindungi Akun di Era Digital
Memberikan informasi tentang risiko penggunaan password lemah dan memberikan panduan untuk membuat password yang lebih aman demi melindungi data pribadi dari peretasan.
07 Mei 2025, 07.15 WIB
122 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Password yang lemah sangat berisiko dan banyak digunakan oleh pengguna.
- Menggunakan autentikasi multi-faktor dapat meningkatkan keamanan akun secara signifikan.
- Pentingnya mengganti password default pada perangkat untuk mencegah akses tidak sah.
Jakarta, Indonesia - Banyak orang masih memakai password sederhana dan mudah ditebak seperti "123456" atau "password" yang sangat rentan kena bobol oleh peretas. Kebiasaan ini membuat data pribadi dan akun online menjadi sangat berisiko terkena peretasan.
Menurut laporan dari Cybernews, digunakan password default seperti 'admin' tanpa diubah juga sangat membahayakan. Banyak perangkat di rumah atau kantor masih memanfaatkan username dan password bawaan yang sama, sehingga membuka celah bagi penjahat siber.
Selain itu, fakta yang mengejutkan adalah 94% password yang bocor adalah hasil penggunaan ulang atau duplikasi dari password yang sama di banyak akun berbeda. Ini memperparah risiko bagi pengguna jika satu akun berhasil disusupi.
Untuk mengurangi risiko tersebut, penting menggunakan password minimal 12 karakter yang menggabungkan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Mengaktifkan autentikasi multi-faktor juga merupakan lapisan keamanan tambahan yang sangat dianjurkan.
Organisasi dan perusahaan disarankan untuk rutin mengaudit sistem keamanan, menggunakan pengelola kata sandi, serta memantau kebocoran data untuk mengurangi dampak kebocoran dan menjaga keamanan data penggunanya.
--------------------
Analisis Kami: Masih banyak orang yang meremehkan pentingnya keamanan password hingga menyebabkan kerentanan besar terhadap serangan siber. Penggunaan teknologi seperti MFA dan password manager harus menjadi standar agar keamanan digital lebih terjamin dan meminimalisasi risiko pencurian data.
--------------------
Analisis Ahli:
Neringa MacijauskaitÄ—: Masalah password default masih jadi pola paling berbahaya dalam dataset kebocoran yang kami analisis, menunjukkan perlunya edukasi dan penerapan kebijakan keamanan yang lebih ketat.
--------------------
What's Next: Jika kebiasaan menggunakan password lemah dan penggunaan ulang password tidak diubah, maka jumlah kasus peretasan dan kebocoran data pribadi akan meningkat secara signifikan, menimbulkan kerugian besar bagi individu dan organisasi.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250507070010-37-631550/ganti-password-bismillah-sebelum-telat-ini-tips-paling-aman
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250507070010-37-631550/ganti-password-bismillah-sebelum-telat-ini-tips-paling-aman
Pertanyaan Terkait
Q
Mengapa penggunaan password yang lemah berbahaya?A
Penggunaan password yang lemah berbahaya karena mudah ditebak oleh penjahat siber, yang dapat mengakses data pribadi dan akun penting.Q
Apa saja contoh password yang sering digunakan dan mudah ditebak?A
Contoh password yang sering digunakan dan mudah ditebak termasuk '1234', '123456', dan 'password'.Q
Apa yang ditemukan dalam laporan Cybernews mengenai kebocoran password?A
Laporan Cybernews menemukan bahwa lebih dari 19 miliar password bocor dan banyak orang masih menggunakan pola yang lemah.Q
Bagaimana cara meningkatkan keamanan password?A
Cara meningkatkan keamanan password termasuk menggunakan password minimal 12 karakter, kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol, serta menggunakan password manager.Q
Apa itu autentikasi multi-faktor dan mengapa penting?A
Autentikasi multi-faktor adalah metode keamanan tambahan yang memerlukan kode verifikasi selain password, sehingga meningkatkan perlindungan akun.