Courtesy of SCMP
Teknologi Baru Cina Ciptakan Armada Palsu untuk Perang Elektronik Unggul
Mengembangkan teknologi perang elektronik yang dapat menciptakan ilusi armada kapal palsu untuk menipu radar dan rudal musuh, sehingga meningkatkan keunggulan militer Tiongkok.
07 Mei 2025, 19.00 WIB
50 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Teknologi perang elektronik dapat memberikan keunggulan bagi PLA.
- Jammers jaringan dapat menciptakan ilusi armada untuk membingungkan musuh.
- Penelitian ini menunjukkan potensi sinergi antara teknologi baru dan kecerdasan buatan dalam konteks militer.
Beijing, China - Para peneliti dari Beijing Research Institute of Telemetry berhasil mengembangkan teknologi perang elektronik yang dapat menciptakan ilusi armada kapal perang palsu. Teknologi ini memanfaatkan beberapa perangkat jamming kecil yang terhubung dalam jaringan.
Dalam simulasi, sebuah kapal tunggal bisa dipandang radar musuh seolah-olah menjadi delapan kapal berbeda. Ini memungkinkan kapal asli untuk menghindari radar dan serangan musuh dengan lebih efektif.
Metode ini melibatkan penggunaan pengacau sinyal yang sangat sederhana namun efektif, yang disebut jaringan jamming 1-bit. Penggunaan teknologi ini mampu membohongi bahkan radar canggih dan sistem rudal anti-kapal musuh.
Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bahasa Cina yang menunjukkan potensi peningkatan keunggulan militer bagi Tentara Pembebasan Rakyat ketika teknologi ini digabungkan dengan kecerdasan buatan dan teknologi mutakhir lainnya.
Teknologi ini dipandang sebagai langkah penting dalam pengembangan strategi perang modern yang semakin mengandalkan teknologi digital dan jaringan untuk mencapai keunggulan dalam pertempuran elektronik.
--------------------
Analisis Kami: Teknologi ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam perang elektronik yang dapat mengubah taktik militer di laut secara drastis. Namun, ketergantungan berlebihan pada ilusi elektronik bisa menjadi celah jika musuh berhasil mengembangkan radar dan sistem deteksi yang lebih canggih serta algoritma AI untuk membedakan sinyal asli dan palsu.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Li Xiaoming (Ahli Perang Elektronik): Penggunaan jammer kecil dengan teknologi jaringan ini merupakan terobosan yang dapat memperkuat kemampuan PLA untuk melindungi aset vitalnya dengan cara yang efisien dan sulit dideteksi.
Prof. Wang Jiawei (Peneliti Pertahanan Nasional): Meski efektif, penting untuk terus mengembangkan sistem pendukung dan kombinasi teknologi lain seperti AI agar kemampuan perang elektronik ini tidak mudah dibalik lawan.
--------------------
What's Next: Teknologi ini akan memacu perlombaan senjata elektronik global, khususnya di bidang perang siber dan perang elektronik, sehingga meningkatkan kemampuan peperangan asimetris dan memaksa negara lain mengembangkan teknologi pembalik atau countermeasure yang baru.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3309372/china-working-jammer-send-missiles-after-ghost-fleet-warships?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3309372/china-working-jammer-send-missiles-after-ghost-fleet-warships?module=top_story&pgtype=subsection
Pertanyaan Terkait
Q
Apa teknologi yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Telemetri Beijing?A
Teknologi yang dikembangkan adalah perangkat perang elektronik yang menciptakan ilusi armada kapal perang.Q
Bagaimana cara kerja perangkat perang elektronik yang disebutkan dalam artikel?A
Perangkat ini mengirimkan sinyal untuk menipu radar, sehingga menciptakan gambaran yang menyesatkan tentang keberadaan armada.Q
Apa tujuan dari penggunaan jammers jaringan dalam konteks perang elektronik?A
Tujuan jammers jaringan adalah untuk membingungkan rudal musuh agar mengejar armada hantu alih-alih target yang sebenarnya.Q
Di mana penelitian ini dipublikasikan?A
Penelitian ini dipublikasikan di Jurnal Rekayasa Sistem dan Elektronik.Q
Apa manfaat dari ilusi radar yang diciptakan oleh sistem ini?A
Manfaat dari ilusi radar adalah untuk memungkinkan kapal perang yang sebenarnya menghindari deteksi oleh musuh.