Courtesy of InterestingEngineering
Moth dan ILĀ Ciptakan Lagu 'Recurse' dengan AI Kuantum yang Memukau
Memperkenalkan dan menjelaskan bagaimana teknologi AI berbasis komputasi kuantum mengubah cara pembuatan musik dengan menghadirkan karya pertama yang dihasilkan secara komersial menggunakan AI kuantum serta memberikan alat yang memberdayakan artis dalam proses kreatif.
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kolaborasi antara teknologi kuantum dan AI dapat menciptakan musik yang inovatif.
- Platform Archaeo menawarkan pendekatan baru dalam pembuatan musik dengan menghargai kreativitas artis.
- Penggunaan AI dalam musik dapat meningkatkan proses kreatif tanpa menghilangkan peran manusia.
United Kingdom - Musik yang biasanya dibuat di studio rekaman kini mulai berubah berkat teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dikombinasikan dengan komputasi kuantum. Startup Inggris bernama Moth merilis lagu berjudul 'Recurse' yang diciptakan dengan teknologi AI kuantum, berkolaborasi dengan artis elektronik bernama ILĀ. Lagu ini menjadi yang pertama secara komersial menggunakan teknologi baru yang sangat canggih.
Moth menggunakan platform Archaeo yang unik karena tidak hanya mengandalkan data besar dari internet, tapi belajar dari sampel kecil suara asli yang diberikan oleh artis. Ini artinya, karya musik yang dihasilkan tetap orisinal dan kreativitas artis tetap terjaga. AI membantu dengan memberikan ide untuk bagian bass, synth, dan drum, tapi pengaturan alat musik dan efek tetap dilakukan oleh ILĀ.
Teknologi di baliknya memakai Quantum Reservoir Computing yang memungkinkan AI memahami pola musik kompleks yang tidak bisa dilihat oleh AI biasa. Kolaborasi dengan perusahaan Jerman IQM juga membantu menyempurnakan lagu ini dengan komputer kuantum mutakhir. Dengan cara ini, musik bisa dibuat lebih interaktif dan dapat berubah secara real-time sesuai keinginan pendengar.
Para pencipta teknologi ini seperti CEO Moth, Dr Ilana Wisby, dan komposer Brasil Eduardo Reck Miranda melihat ini sebagai momen penting bagi masa depan kreativitas. Teknologi ini tidak dibuat untuk menggantikan artis, tapi untuk memberdayakan dan menginspirasi mereka membuat karya lebih unik dan manusiawi. Ini adalah era baru yang menggabungkan seni dan teknologi secara harmonis.
Meski begitu, teknologi ini belum sempurna dalam hal menyentuh sisi emosi pendengar yang sangat manusiawi. Namun, penggunaan AI kuantum untuk membuat musik menunjukkan bagaimana masa depan seni akan semakin dipengaruhi oleh algoritme dan komputasi, membuka peluang dan tantangan dalam dunia kreativitas.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu lagu 'Recurse' dan siapa yang menciptakannya?A
'Recurse' adalah lagu yang diciptakan oleh startup Moth bekerja sama dengan artis elektronik ILĀ.Q
Bagaimana Moth menggunakan teknologi kuantum dalam pembuatan musik?A
Moth menggunakan teknologi kuantum melalui platform Archaeo untuk mempercepat proses pembelajaran AI dalam menciptakan musik.Q
Apa yang membedakan platform Archaeo dari sistem AI tradisional?A
Platform Archaeo berbeda karena belajar dari sampel kecil yang dikurasi oleh artis, bukan dari dataset besar yang diambil dari internet.Q
Siapa yang berkolaborasi dengan Moth dalam proyek ini?A
ILĀ adalah artis yang berkolaborasi dengan Moth untuk menghasilkan lagu 'Recurse'.Q
Apa tujuan Moth dalam pengembangan alat musik berbasis AI?A
Moth bertujuan untuk memberdayakan dan menginspirasi seniman dengan alat yang mendukung kreativitas, bukan sekadar menggantikan mereka.