Courtesy of YahooFinance
Bitcoin Naik Pesat Lewati Rp 1.68 juta ($102.000) Didukung Perjanjian Perdagangan dan Minat Institusional
Memberikan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini, termasuk dampak perjanjian perdagangan AS, akuisisi perusahaan kripto, serta peningkatan minat dari investor institusional.
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Bitcoin mengalami lonjakan harga yang signifikan akibat optimisme pasar dan akuisisi besar.
- Perjanjian perdagangan baru antara AS dan Inggris memberikan dorongan positif bagi aset berisiko seperti Bitcoin.
- Minat institusional terhadap Bitcoin terus meningkat, menunjukkan dukungan jangka panjang untuk cryptocurrency.
Amerika Serikat - Harga Bitcoin melonjak melewati angka Rp 1.68 juta ($102.000) untuk pertama kalinya sejak Januari, didukung oleh optimisme dari negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Inggris serta pengumuman perjanjian perdagangan baru. Pergerakan ini juga mendapat dorongan dari Coinbase yang mengakuisisi Deribit, sebuah bursa opsi kripto, senilai Rp 47.69 triliun ($2,9 miliar) , dan meningkatnya minat dari investor institusional.
Dana ETF berbasis Bitcoin seperti Wisdomtree, Coinshares Valkyrie, Fidelity, iShares, Grayscale, dan Invesco Galaxy mengalami kenaikan dan berada di level tertinggi tiga bulan. Hal ini mencerminkan sentimen positif yang berkembang di kalangan investor yang menginginkan eksposur Bitcoin melalui produk investasi terkelola.
Presiden Trump mengumumkan perjanjian dagang penting antara AS dan Inggris yang membuka peluang besar untuk ekspor produk pertanian Amerika, yang turut meningkatkan sentimen risiko di pasar keuangan. Selain itu, diskusi untuk meredakan ketegangan dagang dengan China juga membawa harapan baru bagi pasar dan aset risiko seperti Bitcoin.
Analis keuangan seperti Geoff Kendrick dari Standard Chartered memperkirakan target harga Bitcoin bisa melampaui Rp 1.97 miliar ($120.000 k) arena meningkatnya aliran modal institusional yang mengalihkan aset dari instrumen keuangan AS. Dia juga memproyeksikan harga Bitcoin dapat mencapai Rp 3.29 juta ($200.000) pada akhir 2025 berdasarkan diversifikasi aset dan akumulasi terus-menerus oleh investor besar.
Baca juga: Harga Bitcoin Melonjak Lewati Rp 1.64 miliar ($100,000) Didukung Kesepakatan Dagang AS-Inggris
Peningkatan akumulasi Bitcoin oleh korporasi seperti MicroStrategy dan dana kekayaan Abu Dhabi menunjukkan minat jangka panjang. Sekitar 80 perusahaan saat ini memiliki Bitcoin di neraca mereka, mengindikasikan tren diversifikasi aset yang signifikan. Kenaikan harga saham terkait Bitcoin juga mengikuti tren positif ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini?A
Lonjakan harga Bitcoin disebabkan oleh optimisme yang berkembang seputar negosiasi perdagangan AS, akuisisi Coinbase, dan meningkatnya minat institusional.Q
Siapa yang mengumumkan perjanjian perdagangan baru antara AS dan Inggris?A
Donald Trump yang mengumumkan perjanjian perdagangan baru antara AS dan Inggris.Q
Apa yang dilakukan Coinbase baru-baru ini yang mempengaruhi pasar kripto?A
Coinbase mengakuisisi bursa opsi kripto Deribit senilai $2,9 miliar, yang dianggap sebagai tanda kepercayaan terhadap sektor kripto.Q
Apa proyeksi harga Bitcoin oleh Geoff Kendrick dari Standard Chartered?A
Geoff Kendrick memproyeksikan harga Bitcoin bisa mencapai $200,000 pada akhir tahun 2025.Q
Berapa banyak perusahaan yang kini memegang Bitcoin di neraca mereka?A
Sekitar 80 perusahaan kini memegang Bitcoin di neraca mereka, mencakup sekitar 3,4% dari total pasokan BTC.