Microsoft Pangkas 6.000 Karyawan Demi Restrukturisasi dan Efisiensi Organisasi
Courtesy of CNBCIndonesia

Microsoft Pangkas 6.000 Karyawan Demi Restrukturisasi dan Efisiensi Organisasi

Melaporkan langkah PHK besar-besaran Microsoft sebagai bagian dari restrukturisasi organisasi untuk menyesuaikan dinamika pasar sambil tetap menunjukkan kondisi keuangan positif.

14 Mei 2025, 11.30 WIB
19 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Microsoft melakukan PHK besar-besaran untuk merampingkan struktur organisasi.
  • Meskipun PHK, perusahaan tetap menunjukkan performa keuangan yang positif.
  • Tren pemutusan hubungan kerja di sektor teknologi masih berlanjut dengan perusahaan lain mengikuti langkah serupa.
Redmond, Washington, Amerika Serikat - Microsoft mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran sebanyak sekitar 6.000 orang, atau 3% dari total karyawannya di seluruh dunia, sebagai bagian dari restrukturisasi organisasi. Pemangkasan ini juga mencakup hampir 2.000 posisi di kantor pusat mereka di Redmond, Washington.
Langkah ini diambil untuk menyesuaikan diri dengan dinamika pasar yang cepat berubah dan untuk merampingkan struktur organisasi dengan memangkas lapisan manajemen yang dianggap tidak efisien. Meskipun melakukan efisiensi besar-besaran, kondisi keuangan Microsoft tetap sangat solid dengan laba kuartalan mencapai USRp 424.28 triliun ($25,8 miliar) .
Microsoft tetap optimistis dengan proyeksi bisnis ke depan dan masih mempertahankan posisi sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dengan kapitalisasi pasar sebesar USRp 54.89 quadriliun ($3.338 triliun) , diikuti oleh Apple, Nvidia, dan Amazon. Restrukturisasi ini merupakan salah satu yang terbesar sejak tahun sebelumnya yang juga memangkas 10.000 posisi.
PHK yang diumumkan berbeda dengan PHK sebelumnya yang berbasis kinerja dan kali ini tidak terkait dengan kinerja individu. CEO Satya Nadella menyatakan bahwa perusahaan sedang menyusun ulang strategi go-to-market dan fokus pada desain baru dalam masa transisi platform, khususnya menyikapi pertumbuhan layanan Azure yang mengalami perubahan.
Sentimen pasar terhadap saham Microsoft tetap positif dengan harga saham mencapai level tertinggi tahun ini pada USRp 738.81 juta ($449,26) per lembar. Perusahaan teknologi lain seperti Amazon dan CrowdStrike juga melakukan efisiensi tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir sebagai respons terhadap kondisi pasar yang menuntut penyesuaian.

Pertanyaan Terkait

Q
Berapa jumlah karyawan yang akan di-PHK oleh Microsoft?
A
Microsoft akan mem-PHK sekitar 6.000 karyawan, atau setara 3% dari total tenaga kerjanya secara global.
Q
Apa alasan di balik pemutusan hubungan kerja ini?
A
Alasan di balik pemutusan hubungan kerja ini adalah untuk menyesuaikan diri dengan dinamika pasar yang terus berubah.
Q
Siapa yang menjadi CEO Microsoft saat ini?
A
CEO Microsoft saat ini adalah Satya Nadella.
Q
Apa yang terjadi dengan performa keuangan Microsoft meskipun melakukan PHK?
A
Meskipun melakukan PHK, Microsoft mencetak laba bersih kuartalan sebesar US$25,8 miliar.
Q
Apa yang dilakukan Amazon terkait dengan pengurangan karyawan?
A
Amazon juga melakukan pemutusan hubungan kerja untuk menghilangkan 'lapisan yang tidak perlu' dalam perusahaan.

Artikel Serupa

Microsoft Pangkas 6.000 Karyawan untuk Fokus Kembangkan Kecerdasan BuatanInterestingEngineering
Bisnis
24 hari lalu
55 dibaca

Microsoft Pangkas 6.000 Karyawan untuk Fokus Kembangkan Kecerdasan Buatan

Microsoft PHK 7.000 Pegawai untuk Restrukturisasi Fokus Kecerdasan BuatanYahooFinance
Bisnis
25 hari lalu
79 dibaca

Microsoft PHK 7.000 Pegawai untuk Restrukturisasi Fokus Kecerdasan Buatan

Microsoft Pangkas 3% Pegawai untuk Tingkatkan Efisiensi Manajemen GlobalYahooFinance
Bisnis
25 hari lalu
42 dibaca

Microsoft Pangkas 3% Pegawai untuk Tingkatkan Efisiensi Manajemen Global

Microsoft PHK 6.000 Karyawan untuk Tingkatkan Kinerja dan Agilitas PerusahaanTheVerge
Bisnis
25 hari lalu
107 dibaca

Microsoft PHK 6.000 Karyawan untuk Tingkatkan Kinerja dan Agilitas Perusahaan

Tekanan Tarif Baru: Apple dan Nvidia Terpuruk, Meta dan Microsoft MelesatCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
47 dibaca

Tekanan Tarif Baru: Apple dan Nvidia Terpuruk, Meta dan Microsoft Melesat

Dampak Perang Dagang AS-China: Raksasa Teknologi Berjuang BertahanCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
86 dibaca

Dampak Perang Dagang AS-China: Raksasa Teknologi Berjuang Bertahan