Fosil Tiram Ungkap Es Kutub Antartika Masih Ada Saat Dinosaurus Hidup
Courtesy of SCMP

Fosil Tiram Ungkap Es Kutub Antartika Masih Ada Saat Dinosaurus Hidup

Memberikan wawasan baru mengenai keberadaan es di Antarktika selama periode Kapur dan menghubungkannya dengan prediksi perubahan iklim global saat ini dan masa depan.

14 Mei 2025, 14.16 WIB
99 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian menunjukkan bahwa Antartika memiliki es selama periode Cretaceous, menantang pemahaman sebelumnya.
  • Dampak pemanasan global dapat menyebabkan wilayah kutub menjadi sepenuhnya bebas es.
  • Temuan ini memberikan wawasan penting untuk memahami perilaku iklim masa lalu dan dampaknya terhadap iklim saat ini.
Antarctica, Southern Hemisphere - Sebuah tim ilmuwan internasional mempelajari fosil tiram yang berasal dari periode Kapur 140 juta tahun lalu untuk memahami kondisi iklim saat itu. Mereka menemukan fakta bahwa Antarktika ternyata masih memiliki es, menentang anggapan lama bahwa wilayah tersebut bebas es di masa itu.
Penelitian menunjukkan bahwa di lintang tengah belahan bumi selatan suhu berubah hingga 16 derajat Celsius sepanjang tahun, yang mirip dengan perubahan suhu musiman yang kita alami sekarang. Ini memberikan gambaran bahwa iklim masa itu memiliki dinamika yang kompleks.
Para peneliti menggambarkan Bumi pada periode Kapur sebagai dunia yang hangat dengan sesekali mengalami periode glasial singkat. Hal ini mereka sebut seperti simfoni dengan nada hangat yang terkadang diselingi oleh nada dingin.
Temuan ini sangat relevan dengan kondisi saat ini karena membantu memahami bagaimana es di Kutub Utara dan Selatan akan berkurang seiring pemanasan global yang terus berlangsung. Para ilmuwan mengingatkan bahwa wilayah kutub mungkin akan menjadi bebas es secara penuh di masa depan.
Meskipun ada beberapa ketidakpastian dalam prediksi masa depan, penurunan es kutub ini bisa menyebabkan perubahan besar di planet kita, seperti beralih dari dunia dengan es sepanjang tahun menjadi dunia dengan es yang hanya ada di musim tertentu, sekaligus memperlihatkan warna biru laut yang semakin dominan.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan ini menantang pandangan lama dan menunjukkan bahwa perubahan iklim besar sudah pernah terjadi dengan pola yang kompleks, bukan hanya pemanasan terus-menerus. Ini memperkuat urgensi untuk memahami siklus alami iklim agar kebijakan mitigasi menjadi lebih efektif dan realistis.
--------------------
Analisis Ahli:
He Songlin: Dunia Kapur awal adalah simfoni dimana periode hangat diselingi oleh periode singkat pendinginan, yang sangat relevan untuk memahami dinamika iklim saat ini dan masa depan.
--------------------
What's Next: Reduksi es di Kutub Utara dan Selatan akan terus berlanjut, mungkin menyebabkan hilangnya es kutub secara total dan perubahan drastis pada iklim serta ekosistem polar.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3310179/climate-data-cretaceous-era-suggests-icy-interludes-dinosaurs-greenhouse?module=top_story&pgtype=subsection

Pertanyaan Terkait

Q
Apa temuan utama penelitian tentang es di Antartika selama periode Cretaceous?
A
Penelitian menunjukkan bahwa Antartika tidak sepenuhnya bebas es selama periode Cretaceous, bertentangan dengan pemahaman sebelumnya.
Q
Siapa penulis utama dari penelitian ini?
A
Penulis utama penelitian ini adalah He Songlin dari Institut Penelitian Dataran Tinggi Tibet.
Q
Apa dampak dari pemanasan global terhadap es di wilayah kutub?
A
Pemanasan global diharapkan menyebabkan pengurangan es di Arctic dan Antartika, berpotensi mengarah pada wilayah kutub yang sepenuhnya bebas es.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'simfoni' dalam konteks penelitian ini?
A
'Simfoni' merujuk pada variasi iklim yang terjadi, dengan periode hangat yang diikuti oleh catatan glasial yang singkat.
Q
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perubahan iklim saat ini?
A
Penelitian ini penting karena memberikan wawasan baru tentang perilaku iklim dan dampaknya terhadap kondisi saat ini.

Artikel Serupa

Minat China di Antartika Meningkat Saat AS Kurangi Dana Riset KutubNatureMagazine
Sains
27 hari lalu
61 dibaca

Minat China di Antartika Meningkat Saat AS Kurangi Dana Riset Kutub

Penemuan Baru: Laut Arktik Tidak Pernah Tertutup Es Tebal Selama Zaman EsInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
74 dibaca

Penemuan Baru: Laut Arktik Tidak Pernah Tertutup Es Tebal Selama Zaman Es

Peran Penting Kotoran Penguin dalam Membentuk Awan dan Melindungi AntartikaInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
61 dibaca

Peran Penting Kotoran Penguin dalam Membentuk Awan dan Melindungi Antartika

Penelitian Fosil Tiram Ungkap Es Kutub Antartika Ada di Zaman Kapur dan ImplikasinyaSCMP
Sains
3 bulan lalu
80 dibaca

Penelitian Fosil Tiram Ungkap Es Kutub Antartika Ada di Zaman Kapur dan Implikasinya

Penemuan Ekosistem Laut Dalam Setelah Gunung Es Raksasa Lepas di AntartikaInterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
80 dibaca

Penemuan Ekosistem Laut Dalam Setelah Gunung Es Raksasa Lepas di Antartika

Dampak Kepunahan Permian-Trias: Pelajaran dari Perubahan Iklim EkstremInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
62 dibaca

Dampak Kepunahan Permian-Trias: Pelajaran dari Perubahan Iklim Ekstrem