Courtesy of YahooFinance

Fintech Siap Mengguncang Pasar IPO di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Menjelaskan tren baru dalam pasar IPO yang dipimpin oleh perusahaan fintech yang berhasil melewati tekanan ekonomi dan bersiap menjadi perusahaan publik di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.

14 Mei 2025, 18.26 WIB

50 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Chime dan eToro menunjukkan bahwa fintech siap untuk melangkah ke pasar publik.
Meskipun tantangan, terdapat harapan untuk kebangkitan IPO di sektor fintech.
Kinerja keuangan yang membaik dapat menjadi faktor penting dalam keputusan IPO di masa depan.

Tel Aviv, Israel; Amerika Serikat - Baru-baru ini, beberapa perusahaan fintech besar memulai proses penawaran umum perdana (IPO) di tengah kondisi pasar saham yang belum stabil. Contohnya, eToro yang telah menetapkan harga IPO di atas ekspektasi dan Chime yang mengajukan dokumen S-1 sebagai persiapan untuk melantai.

Chime, yang didirikan pada tahun 2012, mencatat peningkatan pendapatan menjadi 1,67 miliar dolar AS pada tahun fiskal 2024, sekaligus mengurangi kerugian bersihnya dari ratusan juta dolar sebelumnya menjadi angka yang jauh lebih kecil.

Perusahaan ini menekankan bahwa mereka bukan bank, melainkan perusahaan teknologi, yang menandakan perubahan cara pandang terhadap bisnis fintech di pasar saat ini. Pendiri dan CEO Chime adalah Chris Britt dan Ryan King.

Sementara itu, eToro, yang berkompetisi dengan Robinhood dan berbasis di Israel, mulai diperdagangkan di Nasdaq dengan valuasi 4,2 miliar dolar AS, menandai sebuah milestone penting bagi perusahaan fintech di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Walau demikian, tidak semua fintech lancar. Klarna, yang juga mengincar IPO, memilih menunda peluncurannya sampai pasar lebih stabil. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada potensi besar, pasar IPO tetap menantang untuk dimasuki saat ini.

Sumber: https://finance.yahoo.com/news/chime-rings-ipo-bell-112659581.html