Courtesy of InterestingEngineering
Fosil Archaeopteryx Baru Ungkap Rahasia Terbang Burung Prasejarah
Mengungkap informasi baru tentang kemampuan terbang dan ciri-ciri fisik Archaeopteryx yang sebelumnya belum diketahui, serta menjelaskan aspek evolusi burung dari fosil yang sangat terawetkan.
14 Mei 2025, 22.08 WIB
103 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Chicago Archaeopteryx memberikan wawasan baru tentang evolusi burung dan kemampuan terbang.
- Teknik pemindaian CT dan pencahayaan ultraviolet sangat membantu dalam analisis fosil.
- Penelitian ini mendukung ide bahwa beberapa dinosaurus berevolusi untuk terbang lebih dari satu kali.
Solnhofen, Bayern, Germany - Penemuan fosil Archaeopteryx yang telah lama menjadi kunci dalam memahami evolusi burung semakin diperkuat oleh fosil baru bernama Chicago Archaeopteryx. Fosil ini berasal dari Jerman dan merupakan yang terkecil serta paling rinci yang pernah ditemukan, dengan jaringan lunak dan tulang-tulang yang sangat terawetkan.
Teknologi modern seperti CT scan dan sinar ultraviolet digunakan untuk mempelajari fosil ini tanpa merusaknya. Teknologi ini membantu ilmuwan mengetahui posisi tulang dan memperlihatkan jaringan lunak yang biasanya sulit terlihat pada fosil lainnya.
Studi mendalam mengungkap bahwa Archaeopteryx tidak hanya mampu terbang, tetapi juga aktif di darat dan bisa memanjat pohon. Bukti ini datang dari pengamatan tulang tangan dan kaki serta bentuk kepala yang mirip dengan burung modern yang punya kemampuan bergerak mandiri.
Salah satu penemuan paling menarik adalah adanya bulu tertial panjang pada sayapnya, yang berfungsi mengisi celah yang jika ada akan mengganggu kemampuan terbang. Ini berbeda dengan dinosaurus berbulu yang sayapnya berhenti di siku dan tidak memiliki bulu panjang tersebut.
Penemuan ini juga memperkuat hipotesis bahwa evolusi kemampuan terbang terjadi lebih dari sekali dalam sejarah dinosaurus. Studi fosil ini membantu ilmuwan memahami asal usul burung dan bagaimana kemampuan terbang pertama kali muncul di bumi.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan ini sangat krusial karena menegaskan bahwa kemampuan terbang berkembang lebih kompleks dari yang kita kira dan tidak hanya berasal dari satu garis keturunan saja. Ini membuka pemahaman bahwa evolusi burung merupakan proses multifaset yang melibatkan adaptasi morfologi yang halus namun signifikan.
--------------------
Analisis Ahli:
Jingmai O’Connor: Penemuan bulu tertial panjang pada Chicago Archaeopteryx membuktikan bukti kuat bahwa makhluk ini bisa terbang, berbeda dengan dinosaurus berbulu non-avian yang sayapnya berhenti di siku.
--------------------
What's Next: Penelitian lanjutan dari fosil Chicago Archaeopteryx kemungkinan akan mengungkap lebih banyak informasi penting tentang evolusi burung dan mekanisme penerbangan di masa prasejarah.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/jurassic-era-bird-fossil-unlocks-secrets
[1] https://interestingengineering.com/science/jurassic-era-bird-fossil-unlocks-secrets
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Archaeopteryx?A
Archaeopteryx adalah spesies purba yang dianggap sebagai burung pertama dan hidup sekitar 150 juta tahun yang lalu.Q
Mengapa Chicago Archaeopteryx penting dalam penelitian evolusi burung?A
Chicago Archaeopteryx penting karena memiliki detail jaringan lunak dan kerangka terbaik, memberikan wawasan baru tentang evolusi dan perilaku burung.Q
Teknik apa yang digunakan untuk menganalisis fosil Chicago Archaeopteryx?A
Teknik yang digunakan termasuk pemindaian CT dan pencahayaan ultraviolet untuk melihat detail jaringan lunak.Q
Apa yang ditemukan tentang kemampuan terbang Archaeopteryx dari spesimen ini?A
Ditemukan bahwa Archaeopteryx memiliki bulu tertial yang panjang, yang menunjukkan bahwa ia mampu terbang.Q
Di mana fosil Chicago Archaeopteryx ditemukan?A
Fosil Chicago Archaeopteryx ditemukan di Solnhofen, Jerman.