Penemuan Bulu Dalam Amber Ungkap Evolusi Penerbangan Burung Purba
Courtesy of SCMP

Penemuan Bulu Dalam Amber Ungkap Evolusi Penerbangan Burung Purba

Mengungkap bagaimana evolusi struktur bulu pada dinosaurus berkontribusi pada kemampuan burung purba dalam melakukan penerbangan.

SCMP
DariĀ SCMP
05 Jun 2025, 09.06 WIB
22 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan bulu dalam amber memberikan pemahaman baru tentang evolusi bulu terbang.
  • Bulu memainkan peran vital dalam kemampuan terbang burung awal.
  • Pterosaurus dan dinosaurus bersayap memiliki perbedaan signifikan dalam kemampuan terbang mereka.
Birma, Myanmar - Para peneliti dari Chinese Academy of Sciences menemukan bulu dinosaurus yang terperangkap dalam amber di wilayah Burma yang berusia sekitar 99 juta tahun, pada era Kapur. Penemuan ini membuka wawasan penting tentang bagaimana bulu-bulu dinosaurus kuno berkembang dan menjadi struktur yang memungkinkan burung purba terbang.
Studi mendalam menunjukkan bahwa bulu sangat penting dalam penerbangan burung, terutama untuk menciptakan daya dorong dan gaya angkat yang diperlukan saat terbang. Hal ini menjadi salah satu langkah evolusi penting yang membedakan burung purba dari kerabat dinosaurus lainnya.
Meskipun burung modern adalah keturunan dinosaurus berbulu, para ilmuwan menyimpulkan bahwa kebanyakan dinosaurus berbulu tidak memiliki kemampuan terbang seperti burung. Namun, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa beberapa spesies mungkin mampu meluncur atau bahkan terbang dengan tenaga sendiri.
Ketika orang membayangkan dinosaurus terbang, sebenarnya yang sering mereka pikirkan adalah pterosaurus, yaitu reptil non-dinosaurus yang hidup di zaman yang sama. Makhluk ini memiliki sayap besar yang berbeda dengan burung dan dinosaurus berbulu.
Penelitian ini, yang dipublikasikan di jurnal Science Bulletin, membantu para ilmuwan memahami lebih jauh tentang evolusi bulu dan penerbangan, serta menunjukkan hubungan yang erat antara dinosaurus berbulu dan burung modern di muka bumi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan dalam amber yang memberikan wawasan baru tentang evolusi burung?
A
Penelitian tentang bulu yang terperangkap dalam amber memberikan wawasan tentang evolusi bulu terbang.
Q
Mengapa bulu penting bagi kemampuan terbang burung?
A
Bulu penting karena mereka membantu menghasilkan dorongan dan angkat, yang diperlukan untuk terbang.
Q
Kapan periode Cretaceous berlangsung?
A
Periode Cretaceous berlangsung antara 145 hingga 66 juta tahun yang lalu.
Q
Apa perbedaan antara dinosaurus bersayap dan pterosaurus?
A
Dinosaurus bersayap mungkin tidak bisa terbang secara aktif, sementara pterosaurus adalah reptil terbang non-dinosaurus.
Q
Siapa yang memimpin penelitian yang dipublikasikan di Science Bulletin?
A
Penelitian ini dipimpin oleh tim dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina.

Artikel Serupa

Mengapa fosil burung Jurassic dari China ini mungkin mengubah sejarah evolusiSCMP
Sains
3 bulan lalu
124 dibaca

Mengapa fosil burung Jurassic dari China ini mungkin mengubah sejarah evolusi

Jackpot Jurassic: Fosil burung ekor pendek berusia 149 juta tahun ditemukan di ChinaInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
132 dibaca

Jackpot Jurassic: Fosil burung ekor pendek berusia 149 juta tahun ditemukan di China

Fosil Jurassic dari China menulis ulang sejarah evolusi burung.Reuters
Sains
3 bulan lalu
94 dibaca

Fosil Jurassic dari China menulis ulang sejarah evolusi burung.

Saluran rahasia di tulang kerabat dinosaurus terbang dapat menginspirasi pesawat yang lebih ringan dan lebih kuat.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
69 dibaca

Saluran rahasia di tulang kerabat dinosaurus terbang dapat menginspirasi pesawat yang lebih ringan dan lebih kuat.

Burung mirip bebek berusia 69 juta tahun dari era dinosaurus ditemukan di Antartika.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
134 dibaca

Burung mirip bebek berusia 69 juta tahun dari era dinosaurus ditemukan di Antartika.

Fosil berusia 76 juta tahun mengungkapkan bekas gigitan krokodil yang langka pada pterosaurus muda.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
131 dibaca

Fosil berusia 76 juta tahun mengungkapkan bekas gigitan krokodil yang langka pada pterosaurus muda.