Courtesy of YahooFinance
Bahaya Operasi Propaganda China di YouTube dan Kekhawatiran Serupa di TikTok
Mengungkap dan memberikan pemahaman mengenai operasi pengaruh terkoordinasi dari China dan negara lain di platform digital, serta menyoroti potensi isu serupa pada TikTok dalam konteks keamanan nasional AS.
15 Mei 2025, 22.32 WIB
137 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- TikTok dan YouTube sedang menjadi fokus dalam upaya memerangi operasi pengaruh yang tidak autentik.
- Google telah menghapus puluhan ribu saluran YouTube untuk mengatasi pengaruh dari China dan negara lain.
- Kekhawatiran tentang TikTok lebih berkaitan dengan potensi pengaruhnya terhadap opini publik di negara-negara Barat.
Amerika Serikat - Pada tahun-tahun terakhir, operasi pengaruh yang berasal dari China telah menjadi perhatian besar di platform media sosial seperti YouTube. Google mengungkapkan bahwa mereka menghapus ribuan kanal YouTube yang menyebarkan konten pro-China dalam bahasa Inggris dan Mandarin, yang bertujuan mempengaruhi opini publik Barat dengan cara yang terkoordinasi dan tidak autentik.
Selain saluran terkait China, Google juga menemukan dan menghapus akun-akun dari Rusia dan Azerbaijan yang melakukan kegiatan serupa, serta memblokir beberapa domain yang terkait dengan firma konsultasi AS yang diduga melakukan kampanye informasi terkoordinasi. Ini menegaskan bahwa operasi pengaruh melalui media sosial bukan hanya isu asing, tapi juga terjadi di dalam negeri AS.
Meski tidak ada bukti resmi yang menunjukkan TikTok digunakan dalam cara yang sama oleh kelompok propaganda China, potensi risikonya tinggi mengingat aplikasi ini sangat populer di negara-negara Barat dan berasal dari China. Meta juga menghadapi tantangan serupa dari kelompok yang sama dan terus berupaya mengatasi penyebaran pengaruh yang tidak autentik tersebut.
Debat terkait keamanan TikTok di Amerika Serikat semakin memanas, bukan hanya soal pengumpulan data, tetapi lebih kepada kapasitas aplikasi ini dalam memengaruhi opini publik. Pembahasan ini juga kemungkinan muncul dalam briefing rahasia kepada para senator AS terkait RUU pelarangan atau penjualan TikTok.
Kesimpulannya, China masih menjadi sumber terbesar operasi propaganda yang luas di platform media sosial, dan perhatian serius harus diberikan bagaimana teknologi dan platform digital digunakan untuk memengaruhi opini warga di negara-negara Barat. Ini menyiratkan kebutuhan tindakan pengawasan dan regulasi yang ketat agar keamanan digital tetap terjaga.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan Google tentang penghapusan saluran YouTube?A
Google melaporkan bahwa mereka telah menghapus 15.876 saluran YouTube yang terkait dengan operasi pengaruh yang terkoordinasi dari China.Q
Mengapa TikTok menjadi perhatian dalam konteks operasi pengaruh?A
TikTok menjadi perhatian karena berasal dari China dan memiliki jangkauan luas di negara-negara Barat, membuatnya menjadi platform yang potensial untuk pengaruh asing.Q
Apa yang dilakukan Google untuk mengatasi operasi pengaruh yang terkoordinasi?A
Google mengatasi operasi pengaruh dengan menghapus saluran dan domain yang terlibat dalam penyebaran informasi tidak autentik.Q
Apa yang diungkapkan tentang operasi pengaruh dari Rusia?A
Google juga menghapus 4.282 saluran YouTube yang terkait dengan inisiatif dari Rusia.Q
Mengapa ada kekhawatiran tentang TikTok dibandingkan dengan Meta?A
Kekhawatiran tentang TikTok lebih berfokus pada kemampuannya untuk memengaruhi opini publik, bukan hanya pengumpulan data pengguna yang dilakukan oleh Meta.Artikel Serupa
Teknologi
4 bulan lalu
100 dibaca
Peringatan—DeepSeek Adalah Mimpi Buruk Keamanan China yang Menjadi Kenyataan
Teknologi
4 bulan lalu
135 dibaca
Larangan TikTok—Ancaman Baru Dikonfirmasi Untuk Pengguna iPhone Dan Android
Teknologi
4 bulan lalu
130 dibaca
TikTok Tidak Tersedia di AS—dan Hilang dari Toko Aplikasi
Teknologi
4 bulan lalu
137 dibaca
Dengan Larangan TikTok yang Ditetapkan, Raksasa Teknologi Amerika Dapat Menguasai Media Sosial Lagi
Teknologi
4 bulan lalu
160 dibaca
Kekacauan TikTok Menunjukkan Penolakan Populer Terhadap Larangan Berbasis China
Teknologi
5 bulan lalu
60 dibaca