Courtesy of CNBCIndonesia

Coinbase Hadapi Serangan Siber dan Penyelidikan SEC Menjelang Indeks S&P 500

Mengungkap dampak serangan siber dan penyelidikan SEC terhadap Coinbase menjelang masuknya ke indeks S&P 500 serta reaksi perusahaan terhadap insiden tersebut.

16 Mei 2025, 16.00 WIB

118 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Coinbase menghadapi tantangan serius dari serangan siber dan penyelidikan regulator.
Data pelanggan yang dicuri mencakup informasi sensitif, tetapi login dan password aman.
Perusahaan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan dan menawarkan penggantian kepada pelanggan yang terkena dampak.

Jakarta, Indonesia - Coinbase, bursa kripto terkenal di dunia, baru-baru ini mengalami serangan siber yang cukup besar. Serangan ini berhasil membobol data pelanggan seperti nama, alamat, dan email, tapi informasi login dan password pelanggan tetap aman.

Serangan ini diketahui dari email ancaman yang dikirim pelaku pada 11 Mei. Pelaku juga membayar pegawai internal dan kontraktor untuk mendapatkan akses data tersebut, dan pegawai yang terlibat sudah dipecat oleh Coinbase.

Selain serangan siber, Coinbase juga sedang diselidiki oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). SEC mempertanyakan akurasi angka 'verified user' yang dilaporkan Coinbase, walaupun Coinbase membantah adanya investigasi soal aturan KYC dan Bank Secrecy Act.

Akibat kabar ini, harga saham Coinbase langsung turun tajam sebesar 6,5%. Perusahaan juga menghadapi gugatan hukum di New York terkait perlindungan data pribadi pelanggan yang dinilai lalai.

Meski mendapat tuntutan tebusan sebesar USRp 328.90 miliar ($20 juta) dari para peretas, Coinbase menolaknya dan malah menawarkan hadiah yang sama besar kepada siapa saja yang bisa membantu menangkap pelaku. Mereka juga membuka pusat dukungan baru dan meningkatkan pengawasan internal.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250516135240-37-633811/modal-email-palsu-duit-kripto-rp-64-triliun-lenyap