Penemuan Badai Matahari Terkuat di Zaman Es yang Ancaman Teknologi Modern
Courtesy of InterestingEngineering

Penemuan Badai Matahari Terkuat di Zaman Es yang Ancaman Teknologi Modern

Mengungkap dan mengukur intensitas badai partikel matahari yang terjadi 12.350 SM menggunakan model iklim-kimia baru untuk memahami skala risiko badai matahari ekstrem di masa lalu.

16 Mei 2025, 20.29 WIB
92 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Badai matahari pada 12350 SM lebih kuat daripada badai solar terbesar yang tercatat dalam sejarah modern.
  • Model baru yang dikembangkan memungkinkan analisis data radiocarbon dari kondisi iklim kuno.
  • Pentingnya memahami dampak badai solar ekstrem untuk melindungi teknologi modern.
Oulu, Finlandia - Para ilmuwan menemukan bukti badai matahari yang sangat kuat yang menimpa Bumi sekitar 14.300 tahun yang lalu, tepat saat berakhirnya Zaman Es terakhir. Badai ini jauh lebih kuat dibandingkan badai yang tercatat pada zaman modern.
Sebelumnya, lonjakan radiokarbon aneh yang ditemukan dalam pohon menunjukkan peristiwa luar biasa pada 12.350 SM, namun pengukuran intensitasnya terhalang oleh model iklim yang tidak memadai untuk masa lalu.
Tim internasional yang dipimpin oleh Kseniia Golubenko dan Ilya Usoskin berhasil membuat model baru bernama SOCOL:14C-Ex yang dapat menganalisis data radiokarbon pada iklim glasial kuno.
Dengan model baru ini, mereka mengungkap bahwa badai partikel matahari kuno tersebut 18% lebih kuat daripada peristiwa di tahun 775 M dan 500 kali lebih kuat dibanding badai terbesar era satelit modern tahun 2005.
Penemuan ini sangat penting untuk memahami potensi risiko akibat badai matahari ekstrem terhadap teknologi komunikasi, sistem listrik, dan satelit di masa kini, serta menyiapkan langkah mitigasi bagi masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan tentang badai matahari kuno?
A
Para ilmuwan menemukan bukti badai matahari yang sangat kuat yang terjadi 14.300 tahun yang lalu.
Q
Mengapa spike radiocarbon pada 12350 SM penting?
A
Spike radiocarbon pada 12350 SM penting karena menunjukkan badai partikel solar yang paling kuat yang pernah tercatat di luar epoch Holosen.
Q
Siapa yang memimpin penelitian ini?
A
Penelitian ini dipimpin oleh Kseniia Golubenko dan Profesor Ilya Usoskin.
Q
Apa model yang digunakan untuk menganalisis badai partikel solar?
A
Model yang digunakan adalah SOCOL:14C-Ex, yang dirancang untuk menganalisis badai partikel solar selama Zaman Es.
Q
Mengapa penelitian ini relevan untuk infrastruktur modern?
A
Penelitian ini relevan karena membantu memahami risiko badai solar di masa depan terhadap infrastruktur seperti satelit dan jaringan listrik.

Artikel Serupa

Para ilmuwan menemukan sinyal aneh dari 10 juta tahun yang lalu di dasar lautan.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
108 dibaca

Para ilmuwan menemukan sinyal aneh dari 10 juta tahun yang lalu di dasar lautan.

Gunung berapi berusia 4.900 tahun membuat orang Neolitik mengukir 'batu matahari' untuk pengorbanan.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
184 dibaca

Gunung berapi berusia 4.900 tahun membuat orang Neolitik mengukir 'batu matahari' untuk pengorbanan.

Studi Baru Menunjukkan Letusan Gunung Berapi Tidak Menyebabkan Kepunahan DinosaurusForbes
Sains
5 bulan lalu
164 dibaca

Studi Baru Menunjukkan Letusan Gunung Berapi Tidak Menyebabkan Kepunahan Dinosaurus

Matahari dapat mengeluarkan semburan matahari yang sekuat miliaran bom atom dalam waktu 100 tahun.InterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
163 dibaca

Matahari dapat mengeluarkan semburan matahari yang sekuat miliaran bom atom dalam waktu 100 tahun.

'Superflare' dari Matahari yang Terjadi Sekali dalam Seabad Sudah Lama Ditunggu, Kata Para IlmuwanForbes
Sains
6 bulan lalu
119 dibaca

'Superflare' dari Matahari yang Terjadi Sekali dalam Seabad Sudah Lama Ditunggu, Kata Para Ilmuwan

Cahaya Utara: Mengapa Badai Matahari Ekstrem Sekarang Akan Menjadi Katalis BencanaForbes
Sains
6 bulan lalu
166 dibaca

Cahaya Utara: Mengapa Badai Matahari Ekstrem Sekarang Akan Menjadi Katalis Bencana