Courtesy of YahooFinance
4 Risiko Besar Saat Kamu Menjadi Penjamin Pinjaman Orang Lain
Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang risiko dan konsekuensi finansial dari menjadi penjamin pinjaman agar dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana sebelum menandatangani kontrak co-signing.
17 Mei 2025, 22.02 WIB
41 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Co-signing utang membawa risiko finansial yang signifikan.
- Skor kredit dan kemampuan untuk mendapatkan pinjaman baru dapat terpengaruh oleh co-signing.
- Co-signing harus dipandang sebagai komitmen jangka panjang, bukan sekadar bantuan sementara.
Ketika sahabat atau anggota keluarga meminta kamu menjadi penjamin pinjaman, mudah untuk langsung setuju. Namun, kamu harus tahu bahwa menjadi penjamin pinjaman bukan hanya sekedar jaminan saja. Kamu akan bertanggung jawab atas semua pembayaran pinjaman tersebut dari awal.
Jika peminjam tidak membayar tepat waktu atau sampai gagal bayar, itu akan memengaruhi laporan kredit kamu. Skor kredit kamu bisa turun dan ini bisa menyulitkan kamu untuk mengajukan pinjaman lain di masa depan seperti kredit mobil atau rumah.
Selain itu, utang yang sudah di-co-sign juga akan masuk ke perhitungan rasio utang terhadap penghasilan kamu. Jika jumlah utang ini terlalu tinggi, bank atau lembaga pemberi pinjaman mungkin menganggap kamu berisiko dan menolak pengajuan pinjaman.
Kalau peminjam asli mengajukan kebangkrutan, jangan kira utang itu otomatis hilang dari tanggungan kamu. Kewajiban kamu tetap ada kecuali kamu juga ikut bangkrut. Jadi, risiko finansialnya sangat nyata.
Terakhir, kamu sulit sekali untuk menghapus nama kamu sebagai co-signer. Biasanya hanya bisa dilakukan kalau pinjaman tersebut di-refinancing. Karena itu, berpikirlah matang-matang sebelum kamu memutuskan menjadi penjamin pinjaman.