China Luncurkan Jaringan Satelit Komputasi Canggih Saingi Amerika di Luar Angkasa
Courtesy of CNBCIndonesia

China Luncurkan Jaringan Satelit Komputasi Canggih Saingi Amerika di Luar Angkasa

Menginformasikan peluncuran konstelasi satelit komputasi luar angkasa China yang menandai kemajuan teknologi dan persaingan strategis dengan Amerika Serikat di bidang komputasi orbit, kecerdasan buatan, dan teknologi luar angkasa.

18 Mei 2025, 06.21 WIB
102 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • China meluncurkan konstelasi satelit komputasi luar angkasa untuk mengurangi ketergantungan pada infrastruktur Bumi.
  • Proyek ini merupakan langkah strategis dalam persaingan teknologi luar angkasa dengan Amerika Serikat.
  • Sistem komputasi orbit ini diharapkan akan mempercepat pengembangan kecerdasan buatan dan teknologi komputasi berkecepatan tinggi.
China baru saja meluncurkan 12 satelit canggih yang menjadi bagian dari proyek ambisius bernama Star Computing. Proyek ini bertujuan membangun jaringan komputer raksasa di orbit luar angkasa yang mampu memproses data secara mandiri tanpa bergantung pada sistem di Bumi. Ini adalah langkah besar dalam teknologi luar angkasa yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Satelit-satelit ini diluncurkan dari pusat satelit di Jiuquan, China. Mereka dirancang saling terhubung dengan teknologi laser sehingga membentuk jaringan komputasi yang efisien dan otonom. Dengan teknologi ini, China ingin menghapus kebutuhan pusat data besar di Bumi dan mengurangi risiko gangguan serta konsumsi energi yang tinggi. Proyek ini juga memiliki nilai strategis, khususnya dalam bidang militer. Sebab, komputasi di luar angkasa dengan jaringan mandiri dapat meningkatkan kemampuan negara dalam situasi konflik. China juga berencana membangun lebih banyak satelit hingga 2.800 unit untuk memperkuat jaringan ini dan menguasai bidang komputasi orbit. Langkah China ini menjadi perhatian serius bagi Amerika Serikat, yang juga berkepentingan mengembangkan teknologi serupa. Bahkan, satelit militer AS pernah memantau satelit China, menandakan ketegangan dan persaingan ketat di luar angkasa. Perkembangan ini menjadi bagian dari perebutan dominasi global dalam teknologi masa depan seperti AI dan komunikasi berkecepatan tinggi. Menurut para ahli, pusat data di orbit memiliki banyak manfaat seperti penggunaan tenaga surya dan kemampuan membuang panas dengan lebih mudah ke luar angkasa. Hal ini membuat teknologi satelit komputasi ini lebih ramah lingkungan dan hemat energi. China diharapkan akan mempercepat pengembangan teknologi ini untuk menjadi pemimpin dunia dalam bidang luar angkasa dan kecerdasan buatan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan peluncuran konstelasi satelit komputasi canggih oleh China?
A
Tujuan peluncuran konstelasi satelit komputasi canggih oleh China adalah untuk membangun pusat komputasi berbasis luar angkasa yang dapat memproses data secara mandiri.
Q
Apa yang membedakan sistem satelit baru ini dari sistem konvensional?
A
Sistem satelit baru ini dapat memproses data langsung di orbit tanpa mengirimkannya kembali ke Bumi, sehingga mengurangi ketergantungan pada infrastruktur di Bumi.
Q
Berapa banyak satelit yang direncanakan untuk jaringan komputasi luar angkasa China?
A
China menargetkan pembangunan 2.800 satelit untuk jaringan komputasi luar angkasa ini.
Q
Mengapa langkah ini menjadi perhatian bagi Amerika Serikat?
A
Langkah ini menjadi perhatian bagi Amerika Serikat karena meningkatkan persaingan dalam teknologi luar angkasa dan kecerdasan buatan.
Q
Siapa yang mengembangkan satelit-satelit ini?
A
Satelit-satelit ini dikembangkan oleh Guoxing Aerospace Corporation.

Artikel Serupa

Eric Schmidt Ingin Bangun Pusat Data Raksasa di Orbit dengan Energi MatahariCNBCIndonesia
Sains
14 hari lalu
110 dibaca

Eric Schmidt Ingin Bangun Pusat Data Raksasa di Orbit dengan Energi Matahari

China Berhasil Tembakkan dan Deteksi Laser ke Satelit Bulan di Siang HariCNBCIndonesia
Sains
23 hari lalu
88 dibaca

China Berhasil Tembakkan dan Deteksi Laser ke Satelit Bulan di Siang Hari

Amazon Luncurkan Satelit Project Kuiper untuk Saingi StarlinkCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
82 dibaca

Amazon Luncurkan Satelit Project Kuiper untuk Saingi Starlink

Amazon Luncurkan Satelit Kuiper, Tantang Starlink di Pasar Internet SatelitCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
44 dibaca

Amazon Luncurkan Satelit Kuiper, Tantang Starlink di Pasar Internet Satelit

Kolaborasi Luar Angkasa China-Pakistan: Langkah Baru di Stasiun TiangongCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
42 dibaca

Kolaborasi Luar Angkasa China-Pakistan: Langkah Baru di Stasiun Tiangong

China dan AS Kerja Sama Ilmiah di Tengah Ketegangan Perang DagangCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
64 dibaca

China dan AS Kerja Sama Ilmiah di Tengah Ketegangan Perang Dagang