Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Benarkah Banjir Bisa Membuat Selat Muria Muncul Kembali?
Courtesy of CNBCIndonesia
Sains
Iklim dan Lingkungan

Benarkah Banjir Bisa Membuat Selat Muria Muncul Kembali?

Menjelaskan faktor-faktor penurunan permukaan tanah dan fenomena terkait serta menjawab spekulasi tentang kemungkinan munculnya kembali Selat Muria akibat banjir.

24 Mei 2025, 14.30 WIB
78 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Banjir di pesisir Utara Jawa Tengah memicu spekulasi mengenai kembalinya Selat Muria.
  • Penurunan tanah di wilayah tersebut disebabkan oleh faktor alami dan aktivitas manusia, terutama eksploitasi air tanah.
  • Banjir berkontribusi pada sedimentasi yang meningkatkan ketinggian daratan, bukan menyebabkan kembalinya Selat Muria.
Jawa Tengah, Indonesia - Banjir yang terjadi di pesisir Utara Jawa Tengah sempat memicu spekulasi tentang kemungkinan munculnya kembali Selat Muria yang sudah lama hilang. Selat Muria dulunya memisahkan Pulau Jawa dan Gunung Muria, namun telah berubah menjadi daratan kira-kira 300 tahun yang lalu.
Baca juga: BPBD Jakarta Peringatkan Potensi Banjir Rob Akibat Fenomena Bulan Juli 2025
Pakar geologi dari BRIN, Eko Soebowo, menjelaskan bahwa penurunan tanah di wilayah Semarang dan Demak memang cukup signifikan, bahkan dapat mencapai hingga sepuluh sentimeter per tahun. Hal ini tergantung jenis tanah dan aktivitas manusia di sekitarnya.
Menurut Eko, faktor penyebab penurunan tanah terbagi menjadi alami dan antropogenik. Faktor alami, seperti aktivitas tektonik, hanya berdampak kecil dengan penurunan beberapa milimeter. Sedangkan ulah manusia, terutama beban infrastruktur di tanah lunak dan eksploitasi air tanah, menyebabkan penurunan yang jauh lebih besar.
Eko juga menambahkan bahwa kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim menjadi faktor yang memperbesar risiko munculnya kembali Selat Muria. Namun ia menegaskan bahwa banjir bukan penyebab munculnya Selat tersebut, karena banjir justru membawa sedimentasi yang membuat daratan menjadi lebih tinggi.
Kesimpulannya, walaupun Selat Muria berpotensi muncul kembali karena penurunan tanah dan kenaikan air laut, banjir yang terjadi saat ini bukanlah penyebabnya. Sebaliknya, banjir justru mengisi daratan dengan material sedimen dan memperkuat tanah di wilayah tersebut.--------------------
Baca juga: Bahaya Tenggelamnya Jakarta Akibat Naiknya Permukaan Air Laut Hingga 2045
Analisis Ahli:
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250524114728-37-635886/selat-muria-muncul-usai-300-tahun-hilang-pakar-brin-ungkap-faktanya

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan spekulasi mengenai kembalinya Selat Muria?
A
Spekulasi mengenai kembalinya Selat Muria muncul setelah banjir yang melanda pesisir Utara Jawa Tengah.
Q
Apa faktor penyebab penurunan permukaan tanah di wilayah Semarang dan sekitarnya?
A
Faktor penyebab penurunan permukaan tanah di wilayah Semarang dan sekitarnya adalah faktor alami seperti aktivitas tektonik dan faktor antropogenik akibat aktivitas manusia.
Q
Mengapa banjir tidak menjadi penyebab kembalinya Selat Muria menurut Eko Soebowo?
A
Eko Soebowo menyatakan bahwa banjir justru meningkatkan ketinggian daratan melalui sedimentasi, bukan menyebabkan kembalinya Selat Muria.
Q
Apa dampak dari eksploitasi air tanah terhadap penurunan tanah?
A
Eksploitasi air tanah dapat menyebabkan penurunan tanah hingga 7-8 sentimeter per tahun, menjadi kontribusi terbesar dalam penurunan permukaan tanah.
Q
Bagaimana banjir berkontribusi terhadap sedimentasi di daerah selat?
A
Banjir membawa sedimen ke daerah selat, yang dapat meningkatkan ketinggian tanah di daerah tersebut.

Artikel Serupa

BMKG Rilis Prakiraan Daerah Rawan Banjir di Indonesia Juni 2025
BMKG Rilis Prakiraan Daerah Rawan Banjir di Indonesia Juni 2025
Dari CNBCIndonesia
BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem Meski Musim Kemarau Mulai Meluas
BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem Meski Musim Kemarau Mulai Meluas
Dari CNBCIndonesia
Waspada Ancaman Gempa dan Tsunami Megathrust di Indonesia
Waspada Ancaman Gempa dan Tsunami Megathrust di Indonesia
Dari CNBCIndonesia
Ilmuwan Temukan Lautan Dalam Air Cair di Mars dengan Gelombang Seismik
Ilmuwan Temukan Lautan Dalam Air Cair di Mars dengan Gelombang Seismik
Dari CNBCIndonesia
Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan Iklim yang Mengejutkan
Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan Iklim yang Mengejutkan
Dari CNBCIndonesia
Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan Iklim
Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan Iklim
Dari CNBCIndonesia
BMKG Rilis Prakiraan Daerah Rawan Banjir di Indonesia Juni 2025CNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
97 dibaca

BMKG Rilis Prakiraan Daerah Rawan Banjir di Indonesia Juni 2025

BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem Meski Musim Kemarau Mulai MeluasCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
119 dibaca

BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem Meski Musim Kemarau Mulai Meluas

Waspada Ancaman Gempa dan Tsunami Megathrust di IndonesiaCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
83 dibaca

Waspada Ancaman Gempa dan Tsunami Megathrust di Indonesia

Ilmuwan Temukan Lautan Dalam Air Cair di Mars dengan Gelombang SeismikCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
117 dibaca

Ilmuwan Temukan Lautan Dalam Air Cair di Mars dengan Gelombang Seismik

Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan Iklim yang MengejutkanCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
114 dibaca

Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan Iklim yang Mengejutkan

Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan IklimCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
53 dibaca

Megatsunami 200 Meter di Greenland: Dampak Perubahan Iklim