BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem Meski Musim Kemarau Mulai Meluas
Courtesy of CNBCIndonesia

BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem Meski Musim Kemarau Mulai Meluas

Memberikan informasi perkembangan musim kemarau dan potensi cuaca ekstrem di Indonesia serta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memantau informasi cuaca resmi.

16 Jun 2025, 13.25 WIB
96 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Hanya 15% wilayah di Indonesia yang telah memasuki musim kemarau.
  • Siklon Tropis Wutip berdampak pada pengurangan potensi hujan di beberapa daerah.
  • BMKG mengingatkan pentingnya waspada terhadap potensi cuaca ekstrem meskipun musim kemarau telah dimulai.
Jakarta, Indonesia - Saat ini hanya sekitar 15% wilayah Indonesia yang benar-benar memasuki musim kemarau, sehingga banyak daerah, termasuk Jabodetabek, masih mengalami hujan. Keberadaan Siklon Tropis Wutip di sekitar Laut China Selatan turut memengaruhi kondisi ini dengan mengurangi potensi hujan di beberapa daerah bagian barat.
BMKG menjelaskan bahwa walaupun potensi hujan secara umum berkurang, pengaruh dinamika atmosfer seperti gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan gelombang frekuensi rendah masih membuat beberapa daerah berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat, terutama di siang dan sore hari.
Selain itu, indeks Monsun Australia yang menguat menyebabkan aliran udara kering dari Australia ke wilayah Indonesia bagian selatan meningkat. Hal ini berpeluang memperluas wilayah yang memasuki musim kemarau khususnya di Jawa bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Kalimantan bagian selatan.
BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat muncul, seperti hujan deras disertai petir, angin kencang, hingga gelombang tinggi hingga 4 meter di beberapa wilayah perairan seperti Laut Jawa dan Laut Arafuru.
Informasi cuaca resmi harus selalu dipantau agar masyarakat bisa mengambil langkah mitigasi yang tepat guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi. Potensi hujan lebat tetap ada di banyak wilayah Indonesia, sehingga kesiapsiagaan sangat penting terutama di daerah rawan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa persentase Zona Musim yang sudah memasuki musim kemarau di Indonesia?
A
Baru 15% Zona Musim yang sudah memasuki musim kemarau.
Q
Apa pengaruh Siklon Tropis Wutip terhadap cuaca di Indonesia?
A
Siklon Tropis Wutip menarik massa udara dan mengurangi potensi hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
Q
Apa yang diimbau oleh BMKG kepada masyarakat terkait cuaca ekstrem?
A
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang.
Q
Wilayah mana saja yang diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi?
A
Wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan tinggi termasuk sebagian Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Q
Apa saja dinamika atmosfer yang masih aktif di Indonesia?
A
Dinamika atmosfer seperti gelombang Kelvin, Rossby Ekuator, dan Low Frequency masih aktif.

Artikel Serupa

BMKG Ingatkan Cuaca Panas dan Hujan Deras di Indonesia Bulan IniCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
111 dibaca

BMKG Ingatkan Cuaca Panas dan Hujan Deras di Indonesia Bulan Ini

Cuaca Panas dan Hujan Lebat di Indonesia: Waspada dan Jaga KesehatanCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
116 dibaca

Cuaca Panas dan Hujan Lebat di Indonesia: Waspada dan Jaga Kesehatan

Prediksi Musim Kemarau 2025: Lebih Singkat dan Tantangan Mitigasi RisikoCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
56 dibaca

Prediksi Musim Kemarau 2025: Lebih Singkat dan Tantangan Mitigasi Risiko

BMKG: Cuaca Panas Ekstrem dan Prediksi Musim Kemarau 2025 di IndonesiaCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
113 dibaca

BMKG: Cuaca Panas Ekstrem dan Prediksi Musim Kemarau 2025 di Indonesia

Cuaca Panas Mendidih di Indonesia: Penyebab dan Imbauan BMKGCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
60 dibaca

Cuaca Panas Mendidih di Indonesia: Penyebab dan Imbauan BMKG

Prediksi Musim Kemarau 2025: Kondisi Normal dengan Beberapa Wilayah Lebih BasahCNBCIndonesia
Sains
1 bulan lalu
185 dibaca

Prediksi Musim Kemarau 2025: Kondisi Normal dengan Beberapa Wilayah Lebih Basah