Courtesy of CNBCIndonesia
BMKG: Cuaca Panas dan Hujan Deras Berlangsung Saat Musim Kemarau Mulai
Memberikan informasi mengenai kondisi cuaca yang beragam di Indonesia dan imbauan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan serta waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.
05 Mei 2025, 12.10 WIB
138 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- BMKG memperingatkan tentang potensi cuaca ekstrem di Indonesia.
- Kelembaban tinggi membuat suhu terasa lebih panas meskipun secara teknis di bawah 35,5 derajat Celcius.
- Masyarakat perlu waspada terhadap radiasi Matahari dan potensi hujan lebat.
Jakarta, Indonesia - Dalam beberapa hari terakhir, cuaca panas mendidih disertai dengan hujan lebat melanda wilayah Indonesia. BMKG melaporkan bahwa sekitar 21% Zona Musim di wilayah RI sudah memasuki awal Musim Kemarau pada bulan Mei 2025. Pengamatan suhu udara maksimum di wilayah RI masih berada di bawah 35,5 derajat Celcius, namun masyarakat sudah mengeluhkan cuaca panas.
BMKG menyebutkan bahwa meski cuaca cenderung panas di beberapa wilayah, hasil analisis dan prediksi dinamika atmosfer menunjukkan sejumlah faktor mendukung pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Hujan dengan intensitas lebat terpantau di wilayah Riau, Sumatra Utara, Jampu, dan Kepulauan Bangka Belitung. Masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan terus terhidrasi serta menghindari paparan sinar Matahari langsung dalam waktu lama.
Pola angin di wilayah Indonesia masih menunjukkan periode peralihan dengan massa udara dari Belahan Bumi Utara dan Selatan bertemu di sekitar wilayah Indonesia. BMKG mencatat wilayah Indonesia masih didominasi cuaca cerah berawan hingga hujan ringan. Beberapa wilayah perlu mewaspadai potensi angin kencang seperti di Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Maluku.
--------------------
Analisis Kami: Peralihan musim yang tidak seragam ini menjadi tantangan bagi BMKG dalam menyampaikan prakiraan yang tepat, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap aktivitas masyarakat dan sektor pertanian. Kondisi kelembaban tinggi yang diiringi suhu panas menimbulkan risiko kesehatan seperti dehidrasi dan kelelahan panas, sehingga edukasi dan kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan.
--------------------
Analisis Ahli:
Meteorolog Indonesia: Perubahan dinamis atmosfer di Indonesia pada masa peralihan musim seperti ini memang wajar dan butuh kewaspadaan terhadap kejadian cuaca ekstrem yang mendadak.
Ahli Klimatologi Universitas Indonesia: Gelombang atmosfer seperti Kelvin dan Rossby yang masih aktif memperkuat pembentukan awan hujan dan menjaga agar curah hujan tidak sepenuhnya berhenti meskipun sudah memasuki musim kemarau.
--------------------
What's Next: Cuaca akan tetap bervariasi di seluruh wilayah Indonesia dengan potensi hujan lebat dan angin kencang di beberapa daerah, serta suhu panas yang masih bisa dirasakan akibat kelembaban udara tinggi, sehingga masyarakat perlu terus waspada dan menyesuaikan aktivitas sehari-hari.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250505113344-37-630927/alasan-wilayah-ri-panas-mendidih-disertai-hujan-lebat-ini-kata-bmkg
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250505113344-37-630927/alasan-wilayah-ri-panas-mendidih-disertai-hujan-lebat-ini-kata-bmkg
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan cuaca di Indonesia dalam beberapa hari terakhir?A
Cuaca panas mendidih disertai hujan lebat melanda wilayah Indonesia.Q
Apa yang dikatakan BMKG tentang awal Musim Kemarau?A
BMKG menyatakan sekitar 21% Zona Musim di Indonesia sudah memasuki awal Musim Kemarau.Q
Mengapa suhu udara terasa lebih tinggi dari yang tercatat?A
Kelembaban udara yang tinggi dan kecepatan angin yang rendah membuat suhu terasa lebih tinggi.Q
Wilayah mana saja yang mengalami hujan lebat menurut BMKG?A
Hujan lebat terpantau di wilayah Riau, Sumatra Utara, Jampu, dan Kepulauan Bangka Belitung.Q
Apa yang harus dilakukan masyarakat terkait cuaca panas dan hujan?A
Masyarakat diminta untuk menjaga kesehatan, terhidrasi, dan menghindari paparan sinar Matahari langsung.