Courtesy of YahooFinance
Keluar-Masuk Besar di Pasar Kripto: Uniswap dan Bitcoin Catat Rekor Baru
Memberikan gambaran tentang perkembangan pasar kripto terkini termasuk pergerakan harga token, aktivitas investasi besar, serta pandangan pemimpin industri mengenai peluang dan regulasi di bidang AI, kripto dan Web3.
27 Mei 2025, 09.09 WIB
103 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Uniswap mencatat volume transaksi tertinggi dan lonjakan harga token UNI.
- SCB10X berfokus pada investasi di AI dan crypto di pasar Asia.
- Trader berisiko tinggi seperti James Wynn mengubah fokus dari Bitcoin ke memecoins.
Bangkok, Thailand - Token Uniswap (UNI) naik signifikan dari Rp 98.67 juta ($6,00 k) e Rp 10.94 juta ($6,65) dalam waktu 24 jam, dibantu oleh volume transaksi tinggi mencapai Rp 1.20 quadriliun ($73 miliar) dan pendapatan lebih dari Rp 6.25 triliun ($380 juta) tahun ini. Ini menunjukkan semakin tingginya minat institusional dan aksi beli whale besar yang baru kembali ke pasar.
Kaweewut Temphuwapat, CEO SCB10X, menyampaikan bahwa investasi yang menggabungkan kecerdasan buatan (AI), crypto, dan Web3 menjadi fokus utama mereka. Ia juga menilai bahwa regulasi kripto yang semakin jelas di Amerika Serikat akan mendorong lebih banyak investasi mengalir ke pasar Asia, terutama Thailand.
James Wynn, trader pseudonim yang terkenal dengan taruhan besar pada bitcoin, kini mengalihkan fokusnya ke memecoin seperti Pepe, setelah menutup posisi bitcoin bernilai miliaran dolar dan memperoleh keuntungan besar. Langkah ini menunjukkan pergeseran strategi di tengah kondisi pasar kripto.
Perusahaan Strategy menambah kepemilikan bitcoinnya sebanyak 4.020 BTC senilai sekitar Rp 7.02 triliun ($427 juta) , membawa total bitcoin yang dimiliki menjadi 580.250 BTC. Pembelian dilakukan melalui tiga program ekuitas untuk memperkuat investasi mereka di pasar bitcoin yang sedang naik.
Pasar cryptocurrency menunjukkan kondisi stabil dengan bitcoin berada di sekitar angka tertinggi Rp 1.79 juta ($109.000) . Di sisi lain, pasar saham Asia, seperti Hang Seng dan Nikkei, mengalami tekanan ringan akibat ketidakpastian perdagangan global, sementara emas tetap kuat sebagai aset safe haven.