Courtesy of CNBCIndonesia

Kehilangan Air Tanah Picu Pergeseran Sumbu Rotasi Bumi Sekitar 45 Cm

Mengungkap bagaimana penurunan air tanah global menyebabkan perubahan pada rotasi dan sumbu Bumi serta dampaknya terhadap permukaan laut dan sistem navigasi dunia.

28 Mei 2025, 21.50 WIB

202 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pergeseran sumbu rotasi Bumi dapat terjadi akibat redistribusi massa air dari daratan ke lautan.
Kehilangan air tanah yang signifikan berkontribusi terhadap peningkatan permukaan laut global.
Pengukuran presisi terhadap pergeseran sumbu Bumi penting untuk akurasi sistem GPS.

Jakarta, Indonesia - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sejak awal tahun 2000-an, terjadi kehilangan air tanah secara besar-besaran yang memicu pergeseran sumbu rotasi Bumi. Air yang hilang ini berpindah dari daratan ke lautan dan mengubah distribusi massa di planet kita.

Dalam dua tahun saja, antara 2000 hingga 2002, lebih dari 1.600 gigaton air tanah hilang. Hal ini menyebabkan sumbu rotasi Bumi bergeser sekitar 45 cm dan berkontribusi pada kenaikan permukaan laut global yang cukup signifikan.

Kelembaban tanah yang menurun di berbagai wilayah, termasuk Asia, Amerika, dan Afrika, menjadi penyebab utama redistribusi massa air ini. Selain itu, tren kehilangan air tanah ini juga terjadi terus menerus hingga 2016 dengan sekitar 1.000 gigaton air yang hilang lagi.

Para ilmuwan menggunakan teknologi radar satelit dan model kelembaban untuk memonitor dan memahami perubahan ini. Meskipun perubahan pergeseran sumbu Bumi tampak kecil, pengukuran yang akurat sangat penting karena dapat mempengaruhi fungsi sistem GPS dan navigasi dunia.

Fenomena ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keseimbangan air tanah dan dampaknya terhadap sistem lingkungan global serta teknologi modern yang kita gunakan setiap hari.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250528182645-37-637087/tanda-kiamat-sudah-dekat-bumi-miring-hingga-doyong