Inovasi Sinaps AI Hemat Energi untuk Deteksi Warna Seperti Mata Manusia
Courtesy of InterestingEngineering

Inovasi Sinaps AI Hemat Energi untuk Deteksi Warna Seperti Mata Manusia

Mengembangkan perangkat sinaps AI optoelektronik yang dapat mengenali warna dengan presisi mendekati mata manusia sekaligus hemat energi, untuk penerapan teknologi mesin penglihatan efisien pada berbagai perangkat teknologi modern.

04 Jun 2025, 02.08 WIB
21 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Teknologi sinaps AI ini menawarkan efisiensi energi untuk sistem pengenalan visual.
  • Perangkat ini dapat membedakan warna dengan ketelitian mendekati penglihatan manusia.
  • Aplikasi potensial termasuk kendaraan otonom dan perangkat medis yang hemat energi.
Para ilmuwan di Jepang berhasil menciptakan perangkat sinaps AI baru yang mampu mengenali warna hampir setara dengan ketajaman mata manusia. Perangkat ini berfungsi sepenuhnya dengan tenaga cahaya, menyelesaikan masalah konsumsi energi tinggi dalam teknologi penglihatan mesin saat ini. Hal ini membuatnya sangat menarik untuk teknologi seperti smartphone, drone, dan kendaraan otonom. Tim dari Universitas Ilmu Pengetahuan Tokyo mengembangkan alat ini dengan inspirasi dari cara kerja sistem visual manusia yang efisien dalam memfilter informasi. Dengan menggunakan dua sel surya sensitif pewarna, alat ini mampu membedakan warna melalui respon tegangan yang berbeda terhadap cahaya merah dan biru, memungkinkan fungsi pengenalan warna dan operasi logika secara bersamaan dalam satu perangkat. Perangkat sinaps AI ini sangat presisi, dapat mengenali warna dengan resolusi hingga 10 nanometer. Selain mengenali warna, alat ini juga bisa melakukan perhitungan logika kompleks tanpa perlu sumber daya listrik eksternal. Dengan begitu, alat ini bisa diterapkan di berbagai perangkat yang membutuhkan penglihatan mesin efisien energi. Untuk membuktikan performanya di dunia nyata, alat ini digunakan dalam jaringan komputasi untuk mengenali gerakan manusia berwarna merah, hijau, dan biru dengan akurasi mencapai 82 persen, yang sangat mengesankan terutama karena hanya menggunakan satu sinaps. Ini menunjukkan bahwa teknologi ini lebih efisien dibandingkan sistem konvensional yang memerlukan beberapa sensor fotodioda. Para peneliti percaya bahwa teknologi ini tidak hanya dapat meningkatkan deteksi sinyal visual dalam kendaraan otonom dan perangkat wearable kesehatan dengan konsumsi energi rendah, tetapi juga menjanjikan untuk berbagai aplikasi di bidang AI, perangkat elektronik, dan sensor optik. Dengan ini, masa depan teknologi penglihatan mesin yang hemat energi dan sangat akurat semakin dekat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Jepang terkait teknologi visual?
A
Ilmuwan di Jepang menemukan sinaps AI yang dapat mengenali warna hampir sebaik mata manusia.
Q
Apa yang menjadi inspirasi pengembangan perangkat optoelektronik ini?
A
Pengembangan perangkat ini terinspirasi oleh sistem visual manusia yang efisien dalam menyaring data visual.
Q
Bagaimana cara kerja sinaps buatan ini?
A
Sinaps buatan ini bekerja dengan memanfaatkan cahaya untuk menghasilkan sinyal listrik tanpa memerlukan sumber daya eksternal.
Q
Apa potensi aplikasi dari teknologi ini di industri?
A
Teknologi ini berpotensi digunakan dalam kendaraan otonom, perangkat medis, dan elektronik konsumen untuk meningkatkan efisiensi energi.
Q
Siapa yang memimpin tim penelitian ini?
A
Tim penelitian ini dipimpin oleh Takashi Ikuno dari Universitas Sains Tokyo.

Artikel Serupa

Perangkat Neuromorfik Berbasis MoS₂ untuk Penglihatan Real-Time Mirip Otak ManusiaInterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
42 dibaca

Perangkat Neuromorfik Berbasis MoS₂ untuk Penglihatan Real-Time Mirip Otak Manusia

Peneliti Ciptakan Warna Baru yang Belum Pernah Dilihat Mata ManusiaNatureMagazine
Sains
1 bulan lalu
81 dibaca

Peneliti Ciptakan Warna Baru yang Belum Pernah Dilihat Mata Manusia

Perangkat terobosan meniru neuron otak, mengubah cahaya menjadi sinyal listrik.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
114 dibaca

Perangkat terobosan meniru neuron otak, mengubah cahaya menjadi sinyal listrik.

Kamera AI bertenaga cahaya AS memproses gambar 99,4% lebih cepat tanpa listrik.InterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
80 dibaca

Kamera AI bertenaga cahaya AS memproses gambar 99,4% lebih cepat tanpa listrik.

Cina: Serat super-tipis membawa lebih dari 10.000 kali lebih banyak data, melihat sel-sel otak secara langsung.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
85 dibaca

Cina: Serat super-tipis membawa lebih dari 10.000 kali lebih banyak data, melihat sel-sel otak secara langsung.

Teknologi penglihatan mirip otak menggunakan madu untuk mengurangi penggunaan energi, mengurangi limbah elektronik, dan meningkatkan pengawasan.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
51 dibaca

Teknologi penglihatan mirip otak menggunakan madu untuk mengurangi penggunaan energi, mengurangi limbah elektronik, dan meningkatkan pengawasan.