Kemudahan Membuat Senjata Api 3D di Amerika dan Tantangan Regulasi yang Belum Terjawab

Teknologi pencetakan 3D kini memungkinkan siapa pun membuat kerangka senjata api di rumah tanpa harus melalui proses pemeriksaan identitas atau regulasi pemerintah yang ketat. Dalam upaya memahami kemajuan ini, seorang jurnalis mengambil langkah untuk mencetak, merakit, dan menembakkan pistol gaya Glock menggunakan printer 3D di sebuah ruang tembak di Louisiana. Pembuatan senjata semacam ini dikenal sebagai ghost guns atau senjata hantu karena tidak memiliki nomor seri dan tidak terdaftar secara resmi. Walaupun beberapa negara bagian telah memperketat hukum terhadap pembuatan senjata pribadi, di tingkat federal masih ada banyak celah yang memungkinkan pembuatan dan penggunaan ghost guns tanpa pelanggaran hukum. Eksperimen ini menunjukkan bahwa meskipun senjata cetak 3D masih menghadapi beberapa kendala teknis seperti sering macet dan misfire, senjata tersebut tetap bisa digunakan dan ditembakkan dengan efektif. Bahkan senjata ini bisa menyerupai perangkat yang digunakan dalam pembunuhan nyata yang menjadi sorotan media. Aturan dan regulasi yang ada sampai saat ini belum mampu mengimbangi kemajuan teknologi ini, terutama karena pemerintah lebih fokus melarang kit ghost guns sementara senjata dengan kerangka cetak 3D tetap bebas dibuat dan dimiliki selama untuk penggunaan pribadi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa versi cetak 3D mungkin menjadi tren baru bagi pelaku kejahatan. Masa depan pengendalian senjata di AS tampak penuh tantangan. Dengan semakin murah dan mudahnya akses ke teknologi pencetakan 3D, semakin banyak orang bisa membuat senjata api tanpa jejak. Ini menunjukkan perlunya pembaharuan hukum dan kebijakan untuk mengantisipasi risiko sosial yang muncul.