Klaim Satelit Cina Tiandu-1 di Orbit Resonansi Bumi-Bulan Diperdebatkan Pakar
Courtesy of SCMP

Klaim Satelit Cina Tiandu-1 di Orbit Resonansi Bumi-Bulan Diperdebatkan Pakar

Menyampaikan keberhasilan Tiandu-1 dalam memasuki orbit resonansi 3:1 Bumi-Bulan dan mempertimbangkan keabsahan klaim sebagai yang pertama dibandingkan dengan misi sebelumnya oleh NASA.

SCMP
DariĀ SCMP
05 Jun 2025, 19.16 WIB
32 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Tiandu-1 telah memasuki orbit resonansi 3:1 yang penting untuk eksplorasi luar angkasa.
  • Klaim Tiandu-1 sebagai yang pertama dalam pencapaian orbit tersebut dipertanyakan oleh para ahli luar angkasa.
  • IBEX, probe NASA, juga telah memasuki orbit serupa, menunjukkan bahwa pencapaian orbit resonansi bukan hal baru.
Hefei, Cina - Satelit Tiandu-1 buatan Cina berhasil memasuki orbit unik yang berirama dengan gerakan Bumi dan Bulan, yang disebut sebagai orbit resonansi 3:1, yang berarti satelit tersebut mengelilingi Bumi tiga kali setiap satu kali putaran Bulan.
Pengelola Tiandu-1 mengklaim ini sebagai pencapaian pertama untuk orbit jenis ini, yang sangat efisien dalam penggunaan bahan bakar dan berpotensi mendukung teknologi navigasi luar angkasa yang canggih di masa depan.
Namun, klaim tersebut langsung mendapat tanggapan dari para ahli di Amerika Serikat dan Kanada yang menunjuk satelit IBEX milik NASA yang sudah menggunakan orbit serupa sejak 2011 dan masih aktif hingga kini.
Para ahli seperti Jonathan McDowell dan Scott Tilley menganggap klaim pertama Tiandu-1 ini masih dapat diperdebatkan karena adanya pencapaian sebelumnya oleh IBEX yang menggunakan orbit resonansi sangat mirip.
Perdebatan ini menunjukkan pentingnya memahami sejarah penerbangan luar angkasa dan pengembangan teknologi orbit serta bagaimana klaim keberhasilan suatu misi harus didukung dengan bukti dan konteks yang jelas.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diclaim oleh Laboratorium Eksplorasi Luar Angkasa Dalam mengenai Tiandu-1?
A
Laboratorium Eksplorasi Luar Angkasa Dalam mengklaim bahwa Tiandu-1 adalah pesawat luar angkasa pertama yang memasuki orbit resonansi 3:1 antara Bumi dan bulan.
Q
Mengapa klaim mengenai Tiandu-1 dipertanyakan oleh para ahli di AS dan Kanada?
A
Para ahli di AS dan Kanada, termasuk astronom Jonathan McDowell, mempertanyakan klaim tersebut, mengingat IBEX telah memasuki orbit yang serupa sejak tahun 2011.
Q
Apa itu orbit resonansi 3:1 yang dicapai oleh Tiandu-1?
A
Orbit resonansi 3:1 adalah jenis orbit di mana Tiandu-1 menyelesaikan tiga putaran di sekitar Bumi untuk setiap satu putaran yang dilakukan oleh bulan.
Q
Siapa yang mengembangkan IBEX dan kapan probe ini diluncurkan?
A
IBEX adalah probe yang dikembangkan oleh NASA dan diluncurkan pada tahun 2008.
Q
Apa relevansi pencapaian Tiandu-1 dan IBEX dalam konteks eksplorasi luar angkasa?
A
Pencapaian Tiandu-1 dan IBEX relevan dalam konteks eksplorasi luar angkasa karena keduanya menunjukkan kemajuan dalam teknologi navigasi dan infrastruktur luar angkasa.

Artikel Serupa

China Kembangkan Robot Pertahanan Ruang Angkasa untuk Lindungi Stasiun TiangongSCMP
Sains
18 hari lalu
81 dibaca

China Kembangkan Robot Pertahanan Ruang Angkasa untuk Lindungi Stasiun Tiangong

China Lakukan Pengukuran Jarak Laser Bumi-Bulan di Siang Hari untuk Pertama KalinyaSCMP
Sains
1 bulan lalu
94 dibaca

China Lakukan Pengukuran Jarak Laser Bumi-Bulan di Siang Hari untuk Pertama Kalinya

China Uji Pengukuran Jarak Laser Bumi-Bulan di Siang Hari untuk Pertama KalinyaSCMP
Sains
1 bulan lalu
81 dibaca

China Uji Pengukuran Jarak Laser Bumi-Bulan di Siang Hari untuk Pertama Kalinya

China Izinkan Ilmuwan AS Analisis Batuan Bulan Meski Ada KeteganganReuters
Sains
1 bulan lalu
122 dibaca

China Izinkan Ilmuwan AS Analisis Batuan Bulan Meski Ada Ketegangan

China Tuduh AS Ganggu Kerja Sama Luar Angkasa dengan Eropa dan Negara LainReuters
Sains
1 bulan lalu
55 dibaca

China Tuduh AS Ganggu Kerja Sama Luar Angkasa dengan Eropa dan Negara Lain

Teknologi pengisian bahan bakar satelit 'pengubah permainan' China memicu kekhawatiran AS tentang superioritas luar angkasa.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
66 dibaca

Teknologi pengisian bahan bakar satelit 'pengubah permainan' China memicu kekhawatiran AS tentang superioritas luar angkasa.