Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti Cina Berhasil Mengukur Fusi Karbon Langka di Kondisi Bintang
Melakukan pengukuran langsung dan paling sensitif dari reaksi fusi karbon 12C+12C pada energi rendah dalam Gamow window untuk memahami proses pembakaran karbon dalam bintang dan asal mula elemen berat di alam semesta.
06 Jun 2025, 19.52 WIB
64 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tim peneliti berhasil mengukur fusi karbon di energi rendah yang relevan dengan proses di dalam bintang.
- Hasil penelitian membuka jendela baru untuk memahami evolusi bintang dan pembentukan elemen berat di alam semesta.
- Penggunaan HOPG sebagai target sangat meningkatkan akurasi deteksi reaksi fusi yang langka ini.
Tiongkok - Para ilmuwan telah lama berjuang untuk mengamati reaksi fusi antara dua atom karbon pada energi rendah, seperti yang terjadi di dalam bintang. Reaksi ini sangat jarang karena adanya gaya tolakan yang kuat dan peluangnya sangat kecil.
Tim peneliti dari Cina menggunakan akselerator LEAF untuk menembakkan ion karbon dengan sangat presisi ke target karbon murni yang disebut Highly Oriented Pyrolytic Graphite (HOPG). Target ini dipilih karena dapat meminimalkan gangguan latar belakang yang biasa menghambat pengukuran.
Ketika karbon-karbon berfusi, mereka memancarkan partikel alpha. Untuk mendeteksi partikel langka ini, para ilmuwan memakai Time Projection Chamber (TPC) yang seperti kamera 3D, dan detektor silicon-strip untuk mengenali partikel berdasarkan energi yang diserap saat melewati detektor.
Penelitian ini berhasil mengukur reaksi fusi karbon pada energi 2,22 MeV dengan sensitivitas paling tinggi yang pernah dicapai, yaitu sekitar satu fusi untuk setiap 100 kuadriliun ion karbon yang ditembakkan. Ini membantu para ilmuwan memahami proses pembakaran karbon di bintang.
Namun, target HOPG mengalami kerusakan setelah penggunaan lama karena radiasi, yang menurunkan hasil deteksi alpha hingga 51 persen. Masalah ini menunjukkan bahwa metode ini masih perlu dikembangkan agar bisa digunakan dalam pengukuran jangka panjang.