Courtesy of InterestingEngineering
Peneliti China Berhasil Deteksi Fusi Karbon Langka seperti di Dalam Bintang
Melakukan pengukuran langsung reaksi fusi 12C+12C pada energi rendah di dalam jendela Gamow untuk memahami proses pembakaran karbon di bintang dan dampaknya pada evolusi bintang dan pembentukan unsur berat di alam semesta.
06 Jun 2025, 20.28 WIB
57 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian ini berhasil mengukur reaksi fusi karbon yang langka dengan sensitivitas tinggi.
- Fusi 12C+12C memiliki peran penting dalam evolusi dan kematian bintang.
- Temuan ini membuka jendela baru untuk memahami pembentukan elemen berat di alam semesta.
Tiongkok - Mendeteksi fusi antara dua atom karbon pada energi rendah sangat sulit karena kedua atom saling tolak menolak secara kuat dan peluang fusi sangat kecil. Namun, sebuah tim di China berhasil mengatasi kesulitan ini dengan pengukuran yang sangat sensitif.
Reaksi fusi ini, yang dikenal sebagai 12C+12C fusion, sangat penting dalam tahap terakhir kehidupan bintang dan terkait dengan ledakan supernova serta letusan sinar-X yang spektakuler di luar angkasa.
Tim menggunakan akselerator LEAF dan target khusus dari Highly Oriented Pyrolytic Graphite (HOPG) yang murni untuk mengurangi gangguan dan secara langsung mendeteksi alfa partikel hasil fusi dengan perangkat khusus seperti Time Projection Chamber dan detektor silicon-strip.
Pengukuran terjadi pada energi 2,22 MeV, yang berada dalam rentang energi Gamow, yaitu energi yang relevan untuk reaksi nuklir di dalam bintang, dan menunjukkan sensitivitas tertinggi yang pernah dicapai pada reaksi ini.
Meski ada masalah seperti kerusakan pada target setelah terkena ion karbon terus-menerus, hasil ini sangat penting untuk memahami bagaimana bintang membakar karbon dan bagaimana unsur berat terbentuk di alam semesta.