Courtesy of NatureMagazine
Perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Microsoft, dan Google sedang berinvestasi dalam energi nuklir dan sumber energi rendah karbon lainnya, termasuk geotermal generasi berikutnya. Geotermal adalah energi yang dihasilkan dari panas bumi, dan teknologi ini sedang berkembang pesat. Salah satu perusahaan, Fervo Energy, baru-baru ini mendapatkan izin untuk memperluas pabrik geotermal di Utah yang dapat menghasilkan hingga 2.000 megawatt, setara dengan dua reaktor nuklir besar. Proyek ini diharapkan dapat menyediakan listrik untuk pusat data Google pada tahun 2028. Selain itu, perusahaan lain seperti Sage Geosystems juga bekerja sama dengan Meta untuk menyediakan energi geotermal.
Teknologi geotermal yang baru ini berbeda dari yang lama karena tidak bergantung pada mata air panas alami. Mereka menggunakan metode yang lebih canggih, seperti pengeboran horizontal, untuk mengakses panas dari dalam bumi. Meskipun ada tantangan seperti risiko gempa bumi akibat proses fracking, perusahaan-perusahaan ini berusaha untuk meminimalkan risiko tersebut. Meskipun biaya pengembangan masih tinggi, geotermal dapat menjadi solusi energi yang andal dan berkelanjutan, terutama di daerah dengan potensi geotermal yang tinggi, seperti di sisi barat Amerika Serikat.