Courtesy of InterestingEngineering
Astral Systems Sukses Produksi Tritium, Terobosan Besar Energi Fusi
Menunjukkan keberhasilan pertama perusahaan komersial swasta dalam memproduksi tritium secara langsung menggunakan reaktor fusi operasional mereka, membuka jalan bagi pengembangan energi fusi yang berkelanjutan dan efisien.
07 Jun 2025, 17.46 WIB
56 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Astral Systems menjadi perusahaan swasta pertama yang berhasil membiakkan tritium.
- Kolaborasi dengan Universitas Bristol menandai kemajuan dalam teknologi pembiakan tritium.
- Teknologi Multi-State Fusion memiliki potensi untuk merevolusi produksi energi fusi.
Bristol, United Kingdom - Astral Systems, sebuah perusahaan fusi komersial swasta asal Inggris, berhasil memproduksi tritium menggunakan reaktor fusi operasionalnya. Ini adalah pencapaian penting karena tritium adalah bahan bakar esensial yang sangat langka untuk reaktor fusi. Kerjasama dengan University of Bristol memungkinkan deteksi tritium secara real-time selama kampanye iradiasi fusi.
Teknologi yang digunakan adalah Multi-State Fusion (MSF), yang memungkinkan dua reaksi fusi berbeda terjadi sekaligus dalam satu reaktor. Teknologi ini menggabungkan plasma dan kondisi bahan bakar dalam bentuk padat untuk mencapai efisiensi dan performa yang lebih besar dibandingkan pendekatan konvensional.
Salah satu inovasi utama adalah penggunaan lattice confinement fusion, yang meningkatkan kepadatan bahan bakar hingga 400 juta kali lebih tinggi dibandingkan plasma biasa. Selain itu, desain reaktor yang memiliki lingkungan electron-screened menurunkan suhu fusi yang dibutuhkan, membuat proses lebih hemat energi dan lebih efektif.
Kemampuan memproduksi tritium di dalam reaktor adalah terobosan yang penting karena tritium harus dihasilkan lebih banyak daripada yang dikonsumsi agar energi fusi bisa berkelanjutan. Dengan target fusi lebih dari 10 triliun DT fusi per detik per sistem, ini membuka peluang aplikasi luas seperti produksi isotop medis, pengujian material, hingga pengelolaan limbah nuklir.
Para ilmuwan yang terlibat, termasuk Profesor Tom Scott, sangat optimistis untuk terus mengembangkan dan mengoptimalkan teknologi ini. Keberhasilan ini dapat menjadi langkah awal menuju realisasi energi fusi yang praktis dan komersial di masa depan.