Fosil Kotoran di Argentina Ungkap Asal-Usul Awal Kupu-kupu dan Ngengat
Courtesy of InterestingEngineering

Fosil Kotoran di Argentina Ungkap Asal-Usul Awal Kupu-kupu dan Ngengat

Mengungkap bukti fosil awal skala Lepidoptera yang berusia 236 juta tahun serta mengidentifikasi spesies baru, sekaligus menjelaskan hubungan evolusi awal serangga tersebut dengan ekosistem pasca-punah massal.

08 Jun 2025, 00.06 WIB
86 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan fosil lepidopteran memperkaya pemahaman tentang evolusi serangga ini.
  • Ampatiri eloisae mungkin menjadi spesies baru yang membantu mengisi kesenjangan dalam catatan fosil.
  • Adaptasi proboscis awal mungkin telah membantu serangga ini bertahan setelah kepunahan massal.
Talampaya, Argentina - Para peneliti di Argentina bersama seorang ilmuwan dari Inggris menemukan skala kecil dari serangga keluarga Lepidoptera dalam sebuah sampel kotoran fosil. Sampel ini ditemukan di Taman Nasional Talampaya, sebuah situs penggalian yang mulai dibuka sejak 2011 di Provinsi La Rioja, Argentina. Situs ini dulunya merupakan tempat berkumpul hewan besar untuk buang air.
Penelitian menunjukkan bahwa sampel kotoran ini berusia sekitar 236 juta tahun, dari periode Trias tengah, sekitar 16 juta tahun setelah kepunahan massal Permian yang menghilangkan sebagian besar makhluk hidup. Temuan ini menandai bukti fosil tertua dari Lepidoptera, mengisi kekosongan selama 40 juta tahun dalam catatan fosil mereka.
Selain mengonfirmasi keberadaan lepidoptera pada zaman itu, para ilmuwan juga mengidentifikasi spesies baru yang dinamai Ampatiri eloisae. Berdasarkan usia fosil, spesies ini diperkirakan merupakan bagian dari kelompok Glossata yang memiliki proboscis atau mulut berbentuk tabung panjang mirip kupu-kupu dan ngengat masa kini.
Pada zaman Trias, hutan masih didominasi oleh tumbuhan konifer dan sikas karena tanaman berbunga belum muncul. Lebah dan kupu-kupu awal mungkin memakan cairan manis seperti nektar kuno yang diproduksi oleh tumbuhan ini, bukan dari bunga. Proboscis yang mereka miliki dianggap berkembang tidak untuk menghisap sari bunga, tapi sebagai adaptasi untuk mengakses cairan tersebut.
Penemuan ini sangat penting karena menunjukkan bagaimana lepidoptera awal menyesuaikan diri dan bertahan setelah kepunahan massal, menetapkan dasar evolusi yang memungkinkan mereka menjadi serangga penting yang berinteraksi dengan tanaman berbunga yang muncul jauh kemudian.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/236-million-year-old-triassic-fossil-earliest-butterflies

Analisis Kami

"null"

Analisis Ahli

Prediksi Kami

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan oleh para paleontolog di Taman Nasional Talampaya?
A
Para paleontolog menemukan serpihan sisik dari lepidopteran dalam sampel kotoran.
Q
Berapa usia fosil yang ditemukan dan pada periode apa itu terjadi?
A
Fosil yang ditemukan berusia sekitar 236 juta tahun dan berasal dari periode Trias.
Q
Apa nama spesies lepidopteran baru yang diidentifikasi dalam penelitian ini?
A
Spesies lepidopteran baru yang diidentifikasi diberi nama Ampatiri eloisae.
Q
Apa fungsi proboscis yang dimiliki oleh spesies yang baru ditemukan?
A
Proboscis berfungsi untuk mengakses makanan cair seperti tetesan manis dari tanaman purba.
Q
Mengapa penemuan ini penting untuk pemahaman evolusi Lepidoptera?
A
Penemuan ini membantu mengisi kesenjangan dalam catatan evolusi Lepidoptera dan menunjukkan adaptasi awal mereka.

Artikel Serupa

Fosil Pterosaurus Tertua di Amerika Ungkap Ekosistem Transisi Zaman TriasReuters
Sains
2 bulan lalu
61 dibaca

Fosil Pterosaurus Tertua di Amerika Ungkap Ekosistem Transisi Zaman Trias

Penemuan Pterosaurus Tertua di Amerika dan Ekosistem Langka Trias di ArizonaInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
146 dibaca

Penemuan Pterosaurus Tertua di Amerika dan Ekosistem Langka Trias di Arizona

Penemuan Fosil Kotoran 236 Juta Tahun Ungkap Kupu-Kupu Tertua DuniaInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
226 dibaca

Penemuan Fosil Kotoran 236 Juta Tahun Ungkap Kupu-Kupu Tertua Dunia

Jejak Kaki Fosil Ungkap Pterosaurus Raksasa Juga Hidup di DaratInterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
123 dibaca

Jejak Kaki Fosil Ungkap Pterosaurus Raksasa Juga Hidup di Darat

Ulat Karnivora 'Bone Collector' Menggunakan Tubuh Serangga untuk Bertahan Hidup di HawaiiReuters
Sains
4 bulan lalu
277 dibaca

Ulat Karnivora 'Bone Collector' Menggunakan Tubuh Serangga untuk Bertahan Hidup di Hawaii

Mata Canggih Larva Lacewing Zaman Dinosaurus Ungkap Evolusi PenglihatanInterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
73 dibaca

Mata Canggih Larva Lacewing Zaman Dinosaurus Ungkap Evolusi Penglihatan