Courtesy of CNBCIndonesia
Operasi Global Bongkar Sindikat Malware Infostealer yang Serang Data Keuangan
Membongkar dan menindak sindikat malware infostealer internasional yang mencuri dan menjual data keuangan sensitif melalui operasi kolaboratif lintas negara.
19 Jun 2025, 18.25 WIB
33 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Operasi Secure berhasil menangkap 32 pelaku pencurian data internasional.
- Malware infostealer menjadi ancaman siber terbesar yang mencuri data sensitif.
- Kerjasama internasional dan dukungan berbagai perusahaan keamanan siber sangat penting dalam memerangi kejahatan siber.
Jakarta, Indonesia - Penegak hukum internasional melaksanakan operasi khusus bernama 'Operation Secure' untuk membongkar sindikat kejahatan siber yang mencuri data keuangan menggunakan malware infostealer. Operasi ini berlangsung dari Januari sampai April 2025 dan melibatkan 26 negara secara kolaboratif.
Hasil operasi ini sangat signifikan, dengan penangkapan 32 pelaku dan penyitaan 41 server yang digunakan sebagai basis operasi sindikat. Selain itu, lebih dari 20.000 alamat IP dan domain ilegal berhasil diputus agar operasi kejahatan siber tidak dapat berlanjut.
Malware infostealer adalah jenis perangkat lunak jahat yang mencuri data penting dari korban seperti akun keuangan, cookie browser, dan dompet kripto. Data ini kemudian dijual secara ilegal di pasar gelap atau digunakan untuk melakukan kejahatan lanjutan.
Hong Kong ditemukan sebagai pusat kendali sindikat dengan 117 server untuk melakukan berbagai kejahatan siber seperti phishing dan penipuan media sosial. Di Vietnam, polisi menangkap 18 orang termasuk pemimpin sindikat yang menjual akun korporasi secara ilegal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari Operasi Secure yang dipimpin oleh Interpol?A
Tujuan dari Operasi Secure adalah untuk membongkar sindikat maling rekening kelas kakap yang mencuri data keuangan lintas negara.Q
Apa yang dilakukan malware infostealer?A
Malware infostealer mencuri data sensitif seperti akun keuangan, cookie browser, dan dompet kripto.Q
Berapa banyak negara yang terlibat dalam Operasi Secure?A
Sebanyak 26 negara terlibat dalam Operasi Secure.Q
Apa yang ditemukan di Hong Kong terkait dengan sindikat pencurian data?A
Di Hong Kong, ditemukan 117 server yang digunakan sebagai markas komando sindikat untuk melakukan phishing dan penipuan.Q
Siapa saja perusahaan keamanan siber yang mendukung operasi ini?A
Perusahaan keamanan siber yang mendukung operasi ini adalah Kaspersky, Group-IB, dan Trend Micro.