Operasi Internasional Berhasil Bekuk Sindikat Malware Infostealer dan Amankan Data Curian
Courtesy of CNBCIndonesia

Operasi Internasional Berhasil Bekuk Sindikat Malware Infostealer dan Amankan Data Curian

Mengungkap dan memberantas sindikat pencuri data finansial internasional yang menggunakan malware infostealer serta memperkuat keamanan siber global.

13 Jun 2025, 13.50 WIB
61 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penegakan hukum internasional dapat efektif dalam memberantas sindikat kejahatan siber.
  • Malware infostealer merupakan ancaman serius bagi keamanan data dan keuangan pengguna.
  • Kerjasama antara perusahaan keamanan siber dan lembaga penegak hukum sangat penting dalam mengatasi kejahatan siber.
Jakarta, Indonesia - Operasi besar bernama Operation Secure yang dikordinasi oleh Interpol berhasil menggulung sindikat internasional yang mencuri data finansial menggunakan malware infostealer. Operasi ini melibatkan 26 negara dan berlangsung dari Januari hingga April 2025.
Dalam operasi ini, 32 pelaku berhasil ditangkap, 41 server yang digunakan untuk aktivitas kejahatan disita, serta lebih dari 20.000 IP dan domain berbahaya diputus. Selain itu, 100 GB data curian berhasil diamankan dan 216.000 korban sudah diinformasikan mengenai pencurian data mereka.
Sindikat menggunakan 117 server di Hong Kong sebagai pusat operasi untuk melakukan phishing, penipuan daring, dan penyebaran malware. Di Vietnam, 18 orang juga ditangkap termasuk pemimpin sindikat yang secara ilegal menjual akun-akun korporasi.
Beberapa perusahaan keamanan siber ternama seperti Kaspersky, Group-IB, dan Trend Micro membantu dalam mengidentifikasi dan melacak aktivitas sindikat. Mereka fokus pada tiga malware teraktif yaitu Lumma, RisePro, dan META Stealer yang berperan besar dalam pencurian data.
Malware infostealer menjadi ancaman terbesar dalam dunia keamanan siber saat ini karena sering menjadi akar dari pembobolan data besar yang menimpa perusahaan besar di dunia seperti UnitedHealth, PowerSchool, dan Snowflake.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu 'Operation Secure'?
A
'Operation Secure' adalah operasi penegakan hukum internasional yang berhasil meringkus sindikat pencuri data finansial lintas negara.
Q
Apa yang dilakukan malware infostealer?
A
Malware infostealer mencuri data sensitif seperti akun keuangan, cookie browser, dan dompet kripto.
Q
Berapa banyak pelaku yang ditangkap dalam operasi ini?
A
Sebanyak 32 pelaku ditangkap dalam operasi ini.
Q
Apa peran Group-IB dalam operasi ini?
A
Group-IB berperan dalam melacak aktivitas pelaku dan membantu mengidentifikasi infrastruktur yang terlibat.
Q
Mengapa malware jenis infostealer menjadi ancaman besar?
A
Malware infostealer menjadi ancaman besar karena sering menjadi akar dari berbagai insiden pembobolan data besar.

Artikel Serupa

Kebocoran Data Akun Lebih 184 Juta Pengguna Internet Mengancam KeamananCNBCIndonesia
Teknologi
23 hari lalu
59 dibaca

Kebocoran Data Akun Lebih 184 Juta Pengguna Internet Mengancam Keamanan

Microsoft dan Penegak Hukum Berhasil Grebek Jaringan Malware Lumma di Seluruh DuniaTechCrunch
Teknologi
23 hari lalu
110 dibaca

Microsoft dan Penegak Hukum Berhasil Grebek Jaringan Malware Lumma di Seluruh Dunia

Taktik Bersama Hentikan Malware Lumma, Ancaman Siber Terbesar 2024Wired
Teknologi
24 hari lalu
50 dibaca

Taktik Bersama Hentikan Malware Lumma, Ancaman Siber Terbesar 2024

Remaja AS Curi Kripto Rp 3,7 Triliun Lewat Rekayasa Sosial dan Hidup MewahCNBCIndonesia
Finansial
28 hari lalu
67 dibaca

Remaja AS Curi Kripto Rp 3,7 Triliun Lewat Rekayasa Sosial dan Hidup Mewah

Modus Penipuan Deepfake dan AI, Pejabat Disasar Kejahatan Siber di Indonesia dan ASCNBCIndonesia
Teknologi
29 hari lalu
106 dibaca

Modus Penipuan Deepfake dan AI, Pejabat Disasar Kejahatan Siber di Indonesia dan AS

Google Ungkap Malware LOSTKEYS, Ancaman Siber dari Peretas Rusia Cold RiverCNBCIndonesia
Teknologi
1 bulan lalu
70 dibaca

Google Ungkap Malware LOSTKEYS, Ancaman Siber dari Peretas Rusia Cold River