Courtesy of InterestingEngineering
Baterai Besi-Udara: Solusi Energi Bersih Lebih Lama dan Aman di California
Menguji dan mengimplementasikan sistem baterai inovatif berbasis teknologi besi-udara yang mampu menyediakan energi bersih selama beberapa hari, sebagai alternatif lebih aman, ekonomis, dan tahan lama dibanding baterai lithium-ion.
20 Jun 2025, 04.33 WIB
90 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sistem baterai besi-udara menawarkan solusi penyimpanan energi jangka panjang yang lebih aman.
- Inisiatif ini adalah langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada baterai lithium-ion.
- California berkomitmen untuk mengembangkan teknologi penyimpanan energi yang lebih bersih dan efisien.
Mendocino County, California, Amerika Serikat - California sedang menguji sistem baterai inovatif yang menggunakan proses unik yaitu reversible rusting atau karatan yang bisa dibalik. Sistem ini dikembangkan oleh perusahaan bernama Form Energy dan akan dipasang di Mendocino County, California. Teknologi ini diharapkan dapat menyediakan listrik bersih selama beberapa hari, menggantikan peran baterai lithium-ion dan pembangkit listrik gas yang selama ini digunakan.
Baterai besi-udara ini berbeda dari baterai lithium-ion karena menggunakan reaksi oksidasi besi untuk menyimpan dan menghasilkan energi listrik. Ketika baterai digunakan, besi bereaksi dengan oksigen dan air membentuk karat. Saat dicas, reaksi ini dibalik sehingga besi kembali ke bentuknya semula. Proses ini bisa diulang berkali-kali tanpa banyak kehilangan kualitas baterai.
Meskipun baterai ini memiliki efisiensi sekitar 60 persen, lebih rendah daripada lithium-ion yang mencapai 90 persen, keunggulan utamanya adalah mampu menyimpan energi dalam jangka waktu sangat panjang yaitu sampai 100 jam atau lebih dari 4 hari. Ini jauh lebih lama dibandingkan baterai lithium-ion yang biasanya hanya bertahan beberapa jam saja.
California saat ini memiliki kapasitas penyimpanan baterai sebesar 16 gigawatt dengan hampir semua menggunakan lithium-ion. Namun, masalah biaya, risiko kebakaran, dan degradasi memotivasi pemerintah agar mendukung teknologi penyimpanan energi jangka panjang seperti baterai besi-udara. Melalui program Long-Duration Storage, California menargetkan 50 gigawatt kapasitas baterai pada tahun 2045.
Teknologi baterai besi-udara diproduksi di fasilitas bekas pabrik baja di West Virginia, yang memungkinkan produksi massal dan pengurangan biaya. Dengan terus dikembangkan, teknologi ini berpotensi menjadi alternatif yang lebih murah, aman, dan tahan lama dibanding lithium-ion, sekaligus membantu transisi California menuju energi bersih yang berkelanjutan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang sedang diuji di Mendocino County, California?A
Sistem baterai modular yang dikembangkan oleh Form Energy sedang diuji.Q
Apa prinsip kerja baterai besi-udara yang dikembangkan oleh Form Energy?A
Baterai besi-udara menghasilkan listrik melalui proses oksidasi besi, yang dikenal sebagai karatan terbalik.Q
Berapa kapasitas yang dapat disimpan oleh sistem baterai ini?A
Sistem ini dapat menyimpan hingga 150 megawatt-jam, cukup untuk memberi daya sekitar 1.500 rumah selama empat hari.Q
Apa kelebihan baterai besi-udara dibandingkan baterai lithium-ion?A
Kelebihan baterai besi-udara termasuk risiko kebakaran yang lebih rendah, sedikit degradasi seiring waktu, dan kemampuan untuk beroperasi selama 100 jam secara terus menerus.Q
Mengapa California mencari alternatif untuk baterai lithium-ion?A
California mencari alternatif karena masalah biaya, kinerja, dan risiko kebakaran terkait baterai lithium-ion.Artikel Serupa
Teknologi
1 bulan lalu
79 dibaca
Bagaimana Baterai Lithium-Ion Mengubah Jaringan Listrik AS
Teknologi
2 bulan lalu
110 dibaca
Inovasi Baterai Organik XL Batteries: Lebih Murah dan Aman untuk Penyimpanan Energi
Teknologi
2 bulan lalu
141 dibaca
Tantangan baterai EV besi-natrium untuk Tesla Megapack, menawarkan 7.000 siklus dan umur 20 tahun.
Teknologi
3 bulan lalu
65 dibaca
Desain baterai EV 'perbaikan diri' gaya sandwich dapat mengakhiri kecemasan jarak tempuh.
Sains
3 bulan lalu
74 dibaca
China membuat baterai yang berjalan dengan gravitasi, bisa menjadi alternatif untuk lithium-ion.
Sains
4 bulan lalu
94 dibaca