Bahaya Senjata 'Less-Lethal' pada Demonstran dan Dampak Kesehatannya

Aparat penegak hukum di Los Angeles menggunakan senjata yang disebut 'less-lethal', seperti gas air mata dan peluru karet, untuk mengendalikan demonstrasi terkait serangan imigrasi. Senjata ini seringkali menimbulkan cedera serius, meskipun tujuan utamanya bukan untuk membunuh. Gas air mata dan semprotan lada menghasilkan efek langsung berupa iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Paparan berat atau dalam ruang tertutup dapat menyebabkan masalah pernapasan serius dan efek jangka panjang seperti asma atau kerusakan saraf. Proyektil seperti peluru karet yang digunakan oleh polisi ternyata bisa sangat berbahaya karena sifat fisiknya yang keras dan bisa menyebabkan cedera parah seperti trauma otak dan kebutaan. Penelitian menunjukkan tingkat kematian dan cedera permanen akibat peluru ini tidak bisa diabaikan. Para ahli medis dan organisasi kesehatan menyatakan bahwa penelitian lama yang menjadi dasar penggunaan senjata ini tidak lagi relevan, mengingat populasi sipil lebih beragam dan teknologi peluncuran telah berkembang. Mereka menyuarakan penghentian penggunaan gas air mata terutama dalam konteks pandemi Covid-19. Untuk melindungi diri saat menghadiri protes, disarankan memakai pakaian tertutup, sepatu tertutup, masker N95, dan pelindung mata, serta menghindar dari area terpapar gas atau proyektil. Jika mengalami gejala serius setelah paparan, segera cari bantuan medis.