Courtesy of NatureMagazine
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak manusia yang lebih besar dibandingkan dengan primata lainnya memiliki tantangan tersendiri bagi sel saraf, terutama neuron yang memproduksi neurotransmitter dopamin. Neuron ini sangat penting untuk gerakan, pembelajaran, dan pengolahan emosi. Dalam studi ini, para ilmuwan menemukan bahwa neuron dopamin manusia memiliki lebih banyak gen yang meningkatkan aktivitas antioksidan, yang membantu mengurangi kerusakan sel. Hal ini menunjukkan bahwa manusia telah mengembangkan mekanisme unik untuk mengatasi stres akibat ukuran otak yang lebih besar, yang bisa menjadi kunci untuk memahami penyakit seperti Parkinson dan skizofrenia.
Para peneliti juga menemukan bahwa meskipun manusia memiliki dua kali lebih banyak neuron dopamin dibandingkan primata lain, neuron-neuron ini harus bekerja lebih keras dalam otak yang lebih kompleks. Dengan menggunakan sel punca dari manusia dan primata lainnya, mereka menciptakan struktur mirip otak yang disebut organoid untuk mempelajari respons genetik neuron. Hasilnya menunjukkan bahwa neuron manusia dapat meningkatkan produksi molekul pelindung ketika terpapar stres oksidatif, yang tidak terjadi pada neuron simpanse. Penemuan ini dapat membantu dalam pengembangan terapi untuk meningkatkan ketahanan sel pada orang yang berisiko terkena penyakit neurodegeneratif.