Courtesy of TheVerge

Soham Parekh, Insinyur Teknologi yang Bekerja di Banyak Startup Sekaligus

Mengungkap dan memperingatkan tentang dugaan praktik bekerja di banyak startup secara bersamaan yang dilakukan oleh Soham Parekh, serta dampaknya bagi industri startup teknologi.

04 Jul 2025, 04.07 WIB

42 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Soham Parekh bekerja di beberapa startup sekaligus, yang menyebabkan masalah etika.
Banyak startup yang mengungkapkan pengalaman negatif setelah merekrut Parekh.
Darwin tetap merekrut Parekh meskipun ada kontroversi, menunjukkan bahwa mereka percaya pada kemampuannya.

San Francisco, Amerika Serikat - Soham Parekh adalah seorang insinyur perangkat lunak asal India yang viral di media sosial startup teknologi karena bekerja di beberapa perusahaan sekaligus. Banyak yang merasa terkejut saat diketahui ia menyembunyikan fakta bekerja ganda dari para perekrut dan perusahaan yang mempekerjakannya. Karena kemampuan teknisnya yang kuat, banyak startup yang awalnya tertarik mempekerjakannya.

Kasus ini mencuat setelah Suhail Doshi membagikan pengalaman buruknya bekerja sama dengan Parekh. Doshi menuduhnya menipu dan bekerja di banyak perusahaan sekaligus, yang kemudian didukung oleh cerita-cerita serupa dari pendiri startup lain di media sosial. Beberapa startup bahkan memeriksa referensi dan profil Parekh lebih dalam hingga menemukan fakta bahwa ia memiliki banyak pekerjaan tersembunyi.

Parekh tidak menampik bahwa ia bekerja berlebih dan melakukan hal ini karena kebutuhan finansial yang mendesak. Ia mengaku harus bekerja hingga 140 jam per minggu demi bertahan hidup. Namun, tidak semua perusahaan menerima alasan ini, terutama setelah beberapa kali Parekh tidak melaksanakan tugas kerja dengan baik atau berbohong soal alasan menunda mulai bekerja.

Beberapa perusahaan besar seperti Meta pernah memublikasikan kisah Parekh sebagai kontributor teknologi, tetapi kemudian banyak startup yang gagal bekerja sama dengannya lantaran ketidakjujuran dan ketidaksiapan Parekh menjalankan pekerjaan secara profesional. Meski begitu, Parekh kini sudah diterima di startup AI bernama Darwin yang percaya pada kemampuannya.

Cerita Parekh ini menjadi peringatan bagi komunitas startup untuk lebih berhati-hati dalam proses perekrutan, terutama terhadap kandidat yang menunjukkan potensi besar secara teknis namun menyembunyikan fakta tentang status pekerjaan mereka. Kasus ini juga membuka perbincangan mengenai tekanan finansial yang dialami banyak pekerja muda di industri teknologi.

Sumber: https://theverge.com/news/697846/soham-parekh-startups-multiple-jobs-founders