Courtesy of TechCrunch
Kritik Pemain Terhadap Teknologi AI Hakim Garis di Wimbledon 2024
Menggambarkan kritik dan masalah yang muncul dari penggunaan teknologi AI sebagai hakim garis di Wimbledon serta menyoroti pentingnya keseimbangan antara manusia dan AI dalam pengambilan keputusan pada olahraga tenis.
08 Jul 2025, 01.00 WIB
39 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan teknologi AI di Wimbledon telah menimbulkan kritik dari pemain karena kesalahan dalam pemanggilan garis.
- Insiden yang terjadi selama pertandingan menunjukkan bahwa teknologi masih memiliki batasan dan tidak selalu dapat diandalkan.
- Pentingnya keseimbangan antara penggunaan teknologi dan peran manusia dalam olahraga semakin diperdebatkan.
London, Inggris - Tahun ini, Wimbledon mengganti hakim garis manusia dengan sistem AI otomatis sebagai upaya meningkatkan akurasi penentuan bola masuk atau keluar. Namun, teknologi baru ini tidak berjalan mulus dan menuai kritik dari beberapa pemain tenis profesional. Mereka merasa teknologi ini membuat kesalahan yang berpengaruh pada hasil pertandingan.
Emma Raducanu menyatakan frustrasinya ketika bola yang jelas keluar tidak dikenali oleh sistem AI, sehingga lawannya mendapatkan keuntungan. Pemain lainnya, termasuk Jack Draper dan Ben Shelton, juga mengeluhkan ketidakakuratan dan gangguan teknis yang terjadi selama pertandingan berlangsung.
Masalah teknis juga muncul seperti saat pencahayaan mulai gelap, sistem AI hampir mati, memaksa pemain mempercepat pertandingan. Selain itu, bagi pemain tuna rungu, sulit mengikuti skor karena absennya isyarat tangan dari hakim garis manusia dan suara mesin yang kurang terdengar.
Sebuah insiden penting terjadi saat pertandingan Sonay Kartal melawan Anastasia Pavlyuchenkova ketika sistem AI gagal mendeteksi bola keluar. Wasit harus menghentikan pertandingan dan memutuskan mengulang poin. Wimbledon kemudian mengaku itu akibat human error yang menyebabkan teknologi terputus.
Pandangan berbeda datang dari Debbie Jevans, ketua All England Club, yang menolak kritik tersebut dan mengingatkan bahwa teknologi sebelumnya selalu diminta karena menawarkan akurasi lebih baik dibandingkan hakim manusia. Kasus ini menegaskan pentingnya keseimbangan antara manusia dan AI dalam olahraga di masa depan.--------------------
Analisis Ahli:
Sumber: https://techcrunch.com/2025/07/07/tennis-players-criticize-ai-technology-used-by-wimbledon/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menggantikan hakim garis tradisional di Wimbledon tahun ini?A
Hakim garis tradisional digantikan oleh sistem pemanggilan garis elektronik (ELC).Q
Siapa pemain tenis yang mengkritik teknologi AI di Wimbledon?A
Emma Raducanu adalah pemain tenis yang mengkritik teknologi AI di Wimbledon.Q
Apa masalah yang dihadapi oleh Ben Shelton terkait teknologi baru ini?A
Ben Shelton harus mempercepat pertandingan karena sistem AI akan berhenti berfungsi akibat cahaya yang redup.Q
Apa yang terjadi antara Sonay Kartal dan Anastasia Pavlyuchenkova selama pertandingan?A
Selama pertandingan, teknologi gagal untuk membuat panggilan yang benar dan umpire harus meminta pemain untuk mengulang poin.Q
Bagaimana respons Debbie Jevans terhadap kritik pemain mengenai teknologi AI?A
Debbie Jevans mengatakan bahwa ketika ada hakim garis, banyak yang bertanya mengapa tidak menggunakan pemanggilan garis elektronik karena lebih akurat.