Courtesy of SCMP

Cina Selesaikan Sabuk Hijau 1.856 Km Cegah Perluasan Gurun Pasir

Menyelesaikan pembangunan sabuk pengendalian pasir sepanjang 1.856 km yang menghubungkan tiga gurun dan menciptakan benteng hijau untuk mencegah perluasan pasir di wilayah utara Cina.

09 Jul 2025, 11.02 WIB

278 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Penyelesaian sabuk hijau di Gurun Badain Jaran adalah pencapaian penting dalam pengendalian pasir.
Metode checkerboard digunakan untuk mengunci pasir yang bergerak dan menanam pohon tahan kekeringan.
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif yang lebih besar untuk menciptakan dinding hijau di wilayah utara Tiongkok.

Alxa, Cina - Cina telah berhasil menyelesaikan pembangunan sabuk hijau sepanjang 1.856 kilometer di wilayah gurun Alxa, Inner Mongolia. Sabuk ini menghubungkan tiga gurun besar, yaitu Badain Jaran, Tengger, dan Ulan Buh.

Metode yang digunakan untuk menstabilkan pasir adalah dengan memasang papan catur jerami yang efektif mengunci pergerakan pasir di daerah tersebut. Teknik ini sudah terbukti membantu mengurangi risiko pergeseran pasir yang merusak lingkungan.

Setelah daerah pasir berhasil distabilisasi dengan metode papan catur jerami, petani atau pekerja lingkungan menanam berbagai pohon tahan kekeringan, salah satunya adalah pohon sacsaoul, yang membantu menguatkan benteng ekologis tersebut.

Gurun-gurun di wilayah ini memiliki area yang sangat luas, mencapai 94.700 kilometer persegi, sehingga pembangunan sabuk hijau ini menjadi langkah penting untuk menahan laju perluasan gurun dan menjaga ekosistem.

Pembangunan sabuk hijau ini dianggap sebagai pencapaian besar dalam upaya perlindungan lingkungan di Cina, sekaligus menjadi contoh bagi wilayah gurun lainnya di dunia yang menghadapi masalah serupa.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3317376/chinas-green-great-wall-inner-mongolia-traps-three-more-deserts?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Ahli

Wang Jianmin (Ahli Ekologi Gurun)

"Proyek ini menunjukkan kemajuan besar dalam pengendalian desertifikasi di China. Namun, terus-menerus monitoring dan adaptasi metode akan tetap diperlukan untuk menghadapi perubahan iklim yang dinamis."

Analisis Kami

"Metode straw checkerboard yang dikombinasikan dengan penanaman pohon tahan kering adalah strategi jitu untuk melawan desertifikasi, namun keberhasilan jangka panjang harus didukung dengan pengelolaan air dan sumber daya yang berkelanjutan. Inovasi ini bisa menjadi contoh global tentang bagaimana teknologi sederhana namun efektif dapat membantu rehabilitasi lahan kritis."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, area yang sebelumnya terancam oleh perluasan gurun ini akan mengalami perbaikan ekologi yang signifikan, sehingga mengurangi risiko bencana lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal.