Courtesy of NatureMagazine
Peneliti Berhasil Membuat Mini Organ dengan Pembuluh Darah di Laboratorium
Mengembangkan organoid yang mampu tumbuh pembuluh darah bersamaan dengan jaringan organ untuk meningkatkan fungsi dan kematangan organoid serta memudahkan penelitian penyakit dan pengembangan obat.
11 Jul 2025, 07.00 WIB
32 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penelitian terbaru memungkinkan pengembangan organoid yang lebih kompleks dengan pembuluh darah.
- Vaskularisasi organoid membuka jalan untuk pemodelan penyakit dan pengujian obat yang lebih akurat.
- Pengembangan organoid vaskular melibatkan kolaborasi antara berbagai institusi dan ilmuwan terkemuka.
Para ilmuwan kini berhasil mengembangkan organoid, yaitu miniatur organ manusia yang ditumbuhkan di laboratorium, dengan pembuluh darah sendiri. Pembuluh darah ini penting agar organoid dapat tumbuh lebih besar dan lebih matang, serta berfungsi dengan baik seperti organ asli di dalam tubuh manusia.
Sebelumnya, organoid yang dibuat hanya mengandung sel-sel organ tertentu tanpa pembuluh darah. Hal ini membatasi penelitian karena tanpa pembuluh darah, organoid tidak bisa mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga fungsinya terbatas dan ukurannya kecil.
Peneliti menggunakan sel punca pluripoten yang bisa berubah menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh, dan berhasil mengatur waktu pemicu molekuler agar pembuluh darah dan sel organ tumbuh bersama-sama. Ini merupakan terobosan penting karena biasanya dua jenis sel ini memerlukan sinyal molekuler yang berbeda dan sulit tumbuh bersamaan.
Penemuan ini awalnya tidak disengaja, karena sel pembuluh darah dianggap sebagai kontaminan. Namun para ilmuwan dari beberapa institusi, seperti University of Michigan dan Institute of Zoology di Tiongkok, lalu melanjutkan penelitian dengan cara mengoptimalkan pertumbuhan sel pembuluh darah dalam organoid.
Metode baru ini membuka jalan bagi pembuatan model organ yang lebih realistis dan kompleks untuk penelitian penyakit serta pengujian obat. Dengan organoid yang vaskularisasi, para ilmuwan dapat lebih memahami perkembangan organ manusia dan meningkatkan peluang pengobatan masa depan.
Sumber: https://nature.com/articles/d41586-025-02183-9