B-1B Lancer Siap Bawa Senjata Hipersonik dengan Pylon Modular Baru
Courtesy of InterestingEngineering

B-1B Lancer Siap Bawa Senjata Hipersonik dengan Pylon Modular Baru

Meningkatkan kemampuan daya angkut dan fleksibilitas senjata B-1B melalui pylon LAM baru agar dapat membawa senjata hipersonik dan misil standoff canggih, serta memastikan keberlanjutan peran B-1B dalam kekuatan tempur AS jika terjadi keterlambatan dalam pengembangan B-21 Raider.

11 Jul 2025, 22.09 WIB
153 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pylon LAM akan meningkatkan kapasitas muatan B-1B Lancer, memungkinkan penggunaan senjata hipersonik.
  • B-1B tetap menjadi bagian penting dari strategi pengeboman AS, terutama dalam konteks operasi di Indo-Pasifik.
  • Pengembangan dan integrasi teknologi baru adalah kunci untuk menjaga daya saing militer AS di tengah tantangan geopolitik yang berkembang.
Indo-Pasifik, Amerika Serikat - Angkatan Udara AS berencana meningkatkan pesawat pembom B-1B Lancer dengan memasang pylon modular eksternal (LAM) yang memungkinkan pesawat ini membawa senjata hipersonik dan misil jarak jauh canggih. Dengan tambahan ini, B-1B bisa membawa lebih banyak senjata, termasuk misil anti-kapal dan standoff canggih lainnya, menjadikannya lebih efektif di kawasan Indo-Pasifik.
Pylon LAM dirancang untuk memaksimalkan kemampuan hardpoints eksternal pada B-1B yang sebelumnya tidak dimanfaatkan. Setiap pylon dapat membawa dua senjata seberat 2.000 pon atau satu senjata besar lebih dari 5.000 pon, sehingga total kapasitas senjata B-1 bisa meningkat hingga 50 persen dengan enam pylon terpasang.
Pengembangan pylon ini mempercepat waktu perolehan kemampuan baru, menghemat dua tahun dibandingkan pengembangan normal. Bahkan meski proyek hypersonic ARRW sempat dibatalkan, dukungan pembiayaan baru menandakan minat Air Force untuk mengoperasikan senjata hipersonik ini di B-1B.
Selain peningkatan daya angkut senjata, Angkatan Udara juga berupaya memperkuat sistem pertahanan dan komunikasi B-1, seperti dengan upgrade sistem decoy ALE-50 dan modernisasi komunikasi untuk menghadapi perang elektronik, terutama di lingkungan yang menantang seperti Indo-Pasifik.
Karena adanya kendala dalam program B-21 Raider baru akibat masalah biaya dan rantai pasokan, peningkatan B-1B menjadi solusi pragmatis untuk memastikan kemampuan serang jarak jauh tetap ada. Dengan jumlah pesawat yang akan ditingkatkan, B-1B tetap menjadi aset penting dalam strategi militer AS menghadapi ancaman masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/b-1b-hypersonic-us-bomber-missiles

Analisis Kami

"Adaptasi B-1B dengan pylon LAM adalah langkah strategis tepat yang mempertahankan relevansi bomber lama dalam era senjata hipersonik dan ancaman modern. Ini bukan hanya soal peningkatan senjata, tapi juga memastikan kemampuan bertahan dan konektivitas yang sangat penting dalam lingkungan tempur canggih seperti Indo-Pasifik."

Analisis Ahli

Troy Dawson
"Inisiatif LAM pylon mempercepat waktu pengembangan lebih dari dua tahun, memastikan B-1 tetap menjadi tulang punggung armada pembom Amerika di masa depan."
Senior US Air Force Official
"Peningkatan B-1B adalah kunci untuk menjaga kemampuan strike jarak jauh dan memenuhi kebutuhan volume tembakan di bawah tekanan konflik yang berkembang dengan China."

Prediksi Kami

Dengan peningkatan kapasitas muatan dan integrasi senjata hipersonik, B-1B Lancer akan tetap menjadi andalan dalam proyektil serangan jarak jauh, serta mampu mengisi kekosongan kemampuan tempur jika B-21 Raider mengalami penundaan pengiriman.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari pengadaan pylon LAM untuk B-1B Lancer?
A
Tujuan dari pengadaan pylon LAM adalah untuk meningkatkan kapasitas muatan B-1B Lancer dan memungkinkan pesawat ini untuk membawa senjata hipersonik.
Q
Senjata apa yang dapat dibawa oleh pylon LAM?
A
Pylon LAM dapat membawa senjata hipersonik seperti AGM-183A ARRW dan amunisi lainnya yang lebih berat dari 5.000 pound.
Q
Apa saja peningkatan yang direncanakan untuk B-1B dalam konteks operasional di Indo-Pasifik?
A
Peningkatan yang direncanakan untuk B-1B mencakup modernisasi sistem komunikasi dan peningkatan sistem decoy untuk meningkatkan daya tahan di lingkungan perang elektronik.
Q
Mengapa B-1B masih dianggap penting meskipun B-21 Raider sedang dikembangkan?
A
B-1B masih dianggap penting karena kemampuannya untuk melakukan serangan jarak jauh dan mengisi kekosongan yang mungkin ditinggalkan oleh keterlambatan dalam pengembangan B-21 Raider.
Q
Apa yang terjadi dengan program AGM-183A ARRW pada tahun 2023?
A
Program AGM-183A ARRW sempat direncanakan untuk dibatalkan pada tahun 2023, tetapi ada ketertarikan kembali dalam anggaran 2026.

Artikel Serupa

Operasi Rahasia AS: B-2 Spirit Geser Kekuatan Udara China dan IranInterestingEngineering
Bisnis
2 bulan lalu
227 dibaca

Operasi Rahasia AS: B-2 Spirit Geser Kekuatan Udara China dan Iran

AS Gunakan Bom Raksasa MOP di Iran dan Kembangkan Penembus Lebih CanggihInterestingEngineering
Finansial
2 bulan lalu
194 dibaca

AS Gunakan Bom Raksasa MOP di Iran dan Kembangkan Penembus Lebih Canggih

Misil Jelajah Nuklir Terbaru AS untuk Perkuat Pertahanan Strategis ModernInterestingEngineering
Finansial
3 bulan lalu
257 dibaca

Misil Jelajah Nuklir Terbaru AS untuk Perkuat Pertahanan Strategis Modern

Angkatan Udara AS Lanjutkan Pengembangan Rudal Hipersonik ARRW Tahun 2026InterestingEngineering
Finansial
3 bulan lalu
201 dibaca

Angkatan Udara AS Lanjutkan Pengembangan Rudal Hipersonik ARRW Tahun 2026

B61-13: Bom Nuklir AS Baru Selesaikan Produksi Dini dengan Daya Ledak TinggiInterestingEngineering
Bisnis
3 bulan lalu
196 dibaca

B61-13: Bom Nuklir AS Baru Selesaikan Produksi Dini dengan Daya Ledak Tinggi

Amerika Serikat Selesaikan Modernisasi Bom Nuklir B61-12 untuk EropaInterestingEngineering
Teknologi
7 bulan lalu
59 dibaca

Amerika Serikat Selesaikan Modernisasi Bom Nuklir B61-12 untuk Eropa