Courtesy of CNBCIndonesia

Google Buntuti OpenAI, Rekrut Pendiri Windsurf dan Ambil Lisensi Teknologi

Menginformasikan kegagalan akuisisi OpenAI terhadap Windsurf dan bagaimana Google DeepMind mengambilalih talenta dan lisensi teknologi Windsurf tanpa mengakuisisi perusahaan secara penuh.

16 Jul 2025, 08.15 WIB

118 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

OpenAI gagal mengakuisisi Windsurf, yang menyebabkan Google DeepMind merekrut pendirinya.
Kesepakatan antara Google dan Windsurf mencerminkan tren baru dalam strategi perekrutan talenta di industri AI.
Kegagalan akuisisi ini berdampak pada hubungan antara OpenAI dan Microsoft.

Jakarta, Indonesia - OpenAI awalnya berencana mengakuisisi startup AI coding bernama Windsurf dengan nilai sebesar USRp 49.34 triliun ($3 miliar) . Namun, rencana tersebut gagal karena Google DeepMind merekrut para pendiri dan beberapa peneliti dari Windsurf.

Google DeepMind tidak membeli saham Windsurf, melainkan hanya memperoleh lisensi non-eksklusif atas teknologi yang dikembangkan oleh Windsurf. Hal ini berarti Windsurf tetap bebas melisensikan teknologinya ke perusahaan lain.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Google juga membayar sekitar USRp 39.47 triliun ($2,4 miliar) dan mengambil alih talenta-talenta terbaik dari Windsurf. Strategi ini disebut "reverse acquihire", yaitu merekrut tim tanpa mengakuisisi perusahaan secara utuh.

Gagalnya akuisisi ini menjadi penyebab ketegangan antara OpenAI dengan Microsoft, yang sudah menjadi pendukung utama OpenAI. Microsoft memiliki kekhawatiran teknologi AI pemrograman Windsurf tidak dikuasai oleh mereka lewat OpenAI.

Meski para pendiri Windsurf sudah bergabung dengan Google, sekitar 250 anggota tim lainnya masih bertahan di Windsurf dan tetap melayani klien-klien mereka. Namun, masa depan Windsurf kini penuh tanda tanya tanpa kehadiran para pendiri.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250716080323-37-649461/pencipta-chatgpt-ditikung-google-tren-terbaru-muncul-di-perang-ai

Analisis Kami

"Kegagalan OpenAI dalam mengakuisisi Windsurf dan strategi Google yang cerdik menunjukkan bagaimana talenta dan teknologi dapat lebih bernilai daripada kepemilikan perusahaan secara utuh. Ke depan, kolaborasi berbasis lisensi seperti ini bisa jadi model dominan dalam persaingan AI yang kompetitif, dengan risiko besar bagi startup yang kehilangan figur kunci mereka."

Analisis Ahli

Andrew Ng

"Strategi reverse acquihire mencerminkan perubahan penting dalam lanskap industri AI, di mana sumber daya manusia dan teknologi mendapatkan prioritas utama dibandingkan kontrol perusahaan penuh."

Fei-Fei Li

"Lisensi non-eksklusif memungkinkan inovasi teknologi tetap dinamis dan terbuka, tapi startup yang kehilangan pendiri kuncinya harus segera menemukan kepemimpinan baru agar dapat bertahan."

Prediksi Kami

Google DeepMind akan semakin memperkuat posisi mereka di bidang AI coding agentic dengan talenta dan teknologi Windsurf, sementara Windsurf mungkin menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan pertumbuhan tanpa para pendirinya.