Courtesy of SCMP

Pasangan Peneliti Jerman Bintang AI Kedokteran Mulai Kerja Paruh Waktu di Fudan

Menginformasikan tentang kolaborasi Roland Eils dan Irina Lehmann dengan Fudan University dalam pengembangan kecerdasan buatan di kedokteran sekaligus menyoroti kontribusi penting mereka di bidang tersebut.

16 Jul 2025, 15.57 WIB

24 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Roland Eils dan Irina Lehmann adalah peneliti terkemuka yang berkontribusi dalam kecerdasan buatan di kedokteran.
Mereka mengambil posisi paruh waktu di Fudan University sambil mempertahankan afiliasi dengan Charité Universitätsmedizin Berlin.
Fudan University memiliki tujuan besar dalam pengembangan kecerdasan buatan di bidang medis.

Shanghai, Cina - Roland Eils dan Irina Lehmann adalah pasangan peneliti Jerman yang sangat dihormati di bidang kecerdasan buatan dalam kedokteran. Mereka telah mempublikasikan lebih dari 1.000 makalah ilmiah dan dikenal sebagai pelopor di bidang ini.

Baru-baru ini, pasangan ini mengambil posisi paruh waktu di Universitas Fudan di Shanghai, Cina, namun mereka masih mempertahankan afiliasi utama mereka di BIH di Charité Universitätsmedizin Berlin, Jerman.

Langkah ini menunjukkan upaya kolaborasi internasional dalam mengembangkan kecerdasan buatan untuk aplikasi medis, di mana China menunjukkan ambisi besar dan dukungan kuat terhadap bidang tersebut.

Roland Eils memiliki latar belakang yang kuat sebagai ilmuwan biologi komputasi dan telah memimpin beberapa institusi riset besar di Jerman, termasuk Pusat Riset Kanker Jerman dan Universitas Heidelberg.

Ia juga diakui sebagai salah satu peneliti paling berpengaruh di dunia pada tahun 2022 oleh Clarivate, menandakan pengaruh dan kontribusinya yang besar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi medis.

--------------------

Analisis Kami: Keputusan Eils dan Lehmann untuk mengadopsi posisi paruh waktu di universitas Tiongkok sekaligus tetap bekerja di Jerman mencerminkan tren globalisasi riset ilmiah yang semakin kuat dan diperlukan untuk memajukan teknologi medis. Namun, kemungkinan terjadi tantangan dalam mengatur komitmen waktu dan perbedaan budaya kerja yang harus dikelola dengan baik demi hasil kolaborasi yang maksimal.

--------------------

Analisis Ahli:

Fei-Fei Li: Kolaborasi internasional seperti ini sangat penting untuk mempercepat pengembangan AI yang bermanfaat di bidang kesehatan, namun tetap harus menjaga etika dan transparansi dalam penggunaan data medis.

Yoshua Bengio: Penggabungan keahlian dari berbagai budaya dan latar belakang ilmiah yang berbeda dapat memperkaya inovasi AI di medis, tetapi tantangan integrasi teknis dan administratif harus diatasi secara efektif.

--------------------

What's Next: Kolaborasi paruh waktu ini kemungkinan akan mempererat hubungan penelitian antara China dan Jerman di bidang AI medis, mempercepat inovasi dan penerapan teknologi AI dalam layanan kesehatan global.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3318032/top-ai-medical-scientists-roland-eils-and-irina-lehmann-leave-germany-china?module=top_story&pgtype=subsection#comments