Courtesy of YahooFinance
Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, penulis mengalami pertemuan yang mengubah hidupnya di metro Washington, D.C. Saat melihat seorang pria yang menggunakan laptop dengan topi bertuliskan "Palantir", penulis penasaran dan mencari tahu tentang Palantir Technologies, sebuah perusahaan pengembang perangkat lunak analitik data yang berfokus pada teknologi pertahanan untuk militer AS. Sejak saat itu, penulis terus mengikuti perkembangan Palantir, terutama ketika perusahaan tersebut go public pada akhir 2020 dan kini menjadi kekuatan besar dalam bidang kecerdasan buatan (AI).
Pada tahun 2024, Palantir berhasil memenangkan beberapa kontrak besar dengan Departemen Pertahanan AS, termasuk kontrak senilai hampir Rp 16.45 triliun ($1 miliar) dari Naval Information Warfare Center. Pendapatan Palantir dari pemerintah AS tumbuh 40% setiap tahun, dan dengan kontrak baru ini, pendapatan mereka diperkirakan akan meningkat pesat. Meskipun penulis optimis tentang masa depan Palantir di sektor teknologi pertahanan, mereka juga memperingatkan bahwa harga saham Palantir saat ini mungkin terlalu tinggi untuk dibeli. Penulis menyarankan agar investor mempertimbangkan pilihan lain sebelum membeli saham Palantir.