Courtesy of Forbes
Di hutan awan pegunungan di Amerika Tengah, terdapat seekor tikus kecil bernama Alston’s singing mouse yang memiliki kemampuan unik untuk "bernyanyi". Tikus ini mengeluarkan melodi tinggi yang kompleks untuk berkomunikasi, terutama saat mempertahankan wilayahnya. Suara mereka mirip dengan lagu burung dan digunakan untuk menarik pasangan serta memperingatkan pesaing. Ketika dua tikus jantan bertemu, mereka sering melakukan "sing-off" atau duet kompetitif untuk mengukur kekuatan satu sama lain tanpa harus bertarung fisik. Penelitian menunjukkan bahwa tikus ini memiliki kemampuan pendengaran yang sangat baik dan dapat mengatur waktu nyanyian mereka dengan sangat tepat.
Selain berfungsi untuk mempertahankan wilayah dan menarik pasangan, nyanyian tikus ini juga membantu mereka menghindari predator. Dengan mengeluarkan suara tinggi dalam waktu singkat, mereka dapat berkomunikasi tanpa menarik perhatian terlalu banyak. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa mekanisme otak yang memungkinkan tikus ini bernyanyi mirip dengan sirkuit yang digunakan manusia untuk berbicara. Hal ini membuat Alston’s singing mouse menjadi objek penelitian menarik bagi ilmuwan yang ingin memahami komunikasi dan perilaku hewan, serta evolusi bahasa.