Mikroalga Menggantikan Fosil: Inovasi Serat Karbon Ramah Lingkungan untuk Pesawat
Courtesy of InterestingEngineering

Mikroalga Menggantikan Fosil: Inovasi Serat Karbon Ramah Lingkungan untuk Pesawat

Menghasilkan karbon fiber berkinerja tinggi yang ramah lingkungan menggunakan mikroalga sebagai bahan baku terbarukan guna menggantikan bahan berbasis fosil di industri manufaktur, terutama untuk penerbangan dan aplikasi teknologi tinggi lainnya.

30 Jul 2025, 03.03 WIB
97 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Proyek GreenCarbon menawarkan solusi berkelanjutan untuk produksi serat karbon.
  • Penggunaan mikroalga dalam produksi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
  • Material baru dari alga memiliki potensi aplikasi yang luas di berbagai industri.
Straubing, Jerman - Para ilmuwan Jerman telah menemukan cara baru untuk memproduksi serat karbon menggunakan mikroalga, bukan bahan bakar fosil seperti yang selama ini digunakan. Mikroalga ini menyerap karbon dioksida dari udara dan menyimpannya sebagai minyak energi tinggi yang kemudian diolah menjadi bahan baku serat karbon. Inovasi ini diharapkan bisa mengurangi jejak karbon yang selama ini terkait dengan pembuatan serat karbon konvensional.
Biasanya, bahan dasar untuk membuat serat karbon berasal dari bahan kimia berbasis petroleum, yang prosesnya mencemari lingkungan. Namun, sekarang para peneliti dari Technical University of Munich dan Fraunhofer Institute telah berhasil mengubah minyak dari mikroalga menjadi acrylonitrile, bahan utama serat karbon. Proses ini sudah diuji coba di laboratorium dan siap melangkah ke skala industri.
Kerjasama dengan produsen karbon Jerman, SGL Carbon, menunjukkan bahwa serat karbon yang dibuat dari bahan bio ini memiliki kekuatan dan ketahanan yang sama dengan serat karbon biasa. Bahkan Airbus, perusahaan penerbangan terkenal, telah menggunakan material serat karbon bio ini untuk membuat bagian komponen helikopter penelitian yang berhasil terbang pada tahun 2024.
Selain memberikan solusi teknis, penggunaan mikroalga sebagai bahan dasar membuka peluang untuk menciptakan siklus produksi yang sebagian besar karbon-negatif. Ini berarti prosesnya dapat membantu menurunkan emisi karbon dan mendukung upaya global melawan perubahan iklim. Proses tersebut juga dijalankan dengan energi terbarukan yang memperkuat dampak positifnya bagi lingkungan.
Selanjutnya, tim peneliti berharap bisa mendapat dana lebih untuk mengembangkan teknologi ini sehingga bisa digunakan lebih luas, tidak hanya di sektor penerbangan tetapi juga untuk alat transportasi, turbin angin, dan perlengkapan olahraga. Dengan adopsi yang lebih luas, teknologi ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan bergerak maju menuju industri kimia yang lebih ramah lingkungan.
Sumber: https://interestingengineering.com/innovation/algae-carbon-fiber-airbus-test

Artikel Serupa

Inovasi Habitat Mars: Alga dalam Bioplastik untuk Tempat Tinggal MandiriInterestingEngineering
Sains
27 hari lalu
77 dibaca

Inovasi Habitat Mars: Alga dalam Bioplastik untuk Tempat Tinggal Mandiri

Inovasi Mengubah Karbon Dioksida Jadi Plastik Tahan Lama Ramah LingkunganInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
91 dibaca

Inovasi Mengubah Karbon Dioksida Jadi Plastik Tahan Lama Ramah Lingkungan

Inovasi Aluminium Daur Ulang untuk Masa Depan Penerbangan Ramah LingkunganInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
84 dibaca

Inovasi Aluminium Daur Ulang untuk Masa Depan Penerbangan Ramah Lingkungan

Inovasi Produksi Hidrogen Ramah Lingkungan dari Aluminium dan Air LautInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
105 dibaca

Inovasi Produksi Hidrogen Ramah Lingkungan dari Aluminium dan Air Laut

Ilmuwan AS menciptakan bahan bakar jet dari sinar matahari menjadikan penerbangan bebas karbon menjadi kenyataan.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
108 dibaca

Ilmuwan AS menciptakan bahan bakar jet dari sinar matahari menjadikan penerbangan bebas karbon menjadi kenyataan.

Energi angin mengubah gas limbah pabrik menjadi bahan bakar, sampo, produk sehari-hari.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
96 dibaca

Energi angin mengubah gas limbah pabrik menjadi bahan bakar, sampo, produk sehari-hari.