Courtesy of CNBCIndonesia

India Geser China Jadi Produsen Utama Smartphone untuk Amerika Serikat

Menjelaskan perubahan dominasi produksi dan ekspor smartphone ke AS dari China ke India serta faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran tersebut, termasuk strategi Apple dan kondisi manufaktur di negara-negara alternatif.

30 Jul 2025, 17.25 WIB

87 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

India kini menjadi eksportir smartphone terbesar ke Amerika Serikat, menggantikan China.
Apple berinvestasi besar dalam produksi di India untuk mengurangi ketergantungan pada China.
Vietnam juga menunjukkan pertumbuhan dalam ekspor smartphone, menandakan perubahan dalam rantai pasokan global.

Jakarta, Indonesia - Saat ini, smartphone yang dirakit di India mulai mendominasi pasar ekspor ponsel ke Amerika Serikat. Pada kuartal kedua tahun 2025, ponsel dari India menyumbang 44% total impor smartphone AS, naik drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 13%. Perubahan ini menjadi bukti pergeseran besar dalam rantai produksi global smartphone.

Pergeseran ini terjadi karena ketegangan dagang antara AS dan China serta kebijakan tarif yang diterapkan pemerintah AS. Apple sebagai salah satu raksasa teknologi global mulai memproduksi iPhone di India untuk menghindari tarif tambahan dan risiko dagang. Bahkan, beberapa model iPhone terbaru, seperti iPhone 16 Pro, sudah mulai dirakit di India.

Di sisi lain, ekspor smartphone dari China ke Amerika Serikat mengalami penurunan signifikan, dari 61% menjadi hanya 25%. Selain itu, Vietnam juga mulai mengambil peran penting dalam ekspor smartphone ke AS dengan kontribusi sebesar 30%. Samsung dan Motorola pun mulai mengikuti jejak Apple dalam mengalihkan produksi mereka ke India dan Vietnam, meski dengan kecepatan lebih lambat.

Meskipun terjadi peningkatan produksi di India dan Vietnam, efisiensi manufaktur di kedua negara tersebut masih lebih rendah dibandingkan China. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman kerja yang terbatas dan masalah logistik. Namun, peningkatan produksi di negara-negara tersebut tetap menjadi tanda perubahan besar dalam rantai suplai global smartphone.

Pemerintah AS sebelumnya sempat mengancam akan mengenakan tarif tambahan pada Apple untuk mendorong produksi di dalam negeri, namun langkah ini dianggap sulit karena akan meningkatkan harga perangkat. Kebijakan pengecualian tarif untuk produk Apple pun masih dianggap sementara. Perubahan ini juga mencerminkan pentingnya strategi perusahaan besar seperti Apple dalam menyesuaikan rantai produksi mereka di tengah persaingan dan kebijakan global.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250730134349-37-653568/hp-china-minggir-ponsel-buatan-india-mendadak-laku-keras

Analisis Kami

"Perpindahan produksi smartphone ke India menunjukkan bahwa perusahaan besar siap beradaptasi dengan kondisi geopolitik yang tidak stabil dan memilih lokasi produksi yang lebih strategis dari segi biaya dan risiko tarif. Namun, India harus memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan keterampilan tenaga kerjanya agar bisa mengejar efisiensi produksi yang selama ini menjadi kekuatan utama China."

Analisis Ahli

Renaud Anjoran

"Pengalaman kerja yang terbatas dan hambatan logistik di India dan Vietnam menjadi tantangan utama sehingga tingkat hasil produksi masih lebih rendah dibandingkan China."

Prediksi Kami

Produksi smartphone di India kemungkinan akan terus meningkat dan semakin mengurangi ketergantungan AS pada China dalam hal impor teknologi, walaupun efisiensi masih perlu diperbaiki untuk bisa menyaingi kualitas produksi China.