Courtesy of InterestingEngineering

Sedang Bermasalah: Limbah Nuklir Kapal Selam Australia Tanpa Solusi Jelas

Memberikan perhatian serius pada masalah limbah nuklir kapal selam bertenaga nuklir Australia yang belum ada solusi permanen dan menyoroti risiko lingkungan dan politik jangka panjang bagi masa depan negara.

11 Agt 2025, 20.46 WIB

38 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Australia bertanggung jawab penuh atas limbah nuklir dari kapal selam bertenaga nuklir di bawah perjanjian AUKUS.
Limbah nuklir tinggi yang dihasilkan dari kapal selam akan tetap berbahaya selama ratusan ribu tahun.
Belum ada rencana yang jelas dari pemerintah Australia untuk pengelolaan dan penyimpanan limbah nuklir ini.

Canberra, Australia - Australia berencana mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir melalui perjanjian AUKUS dengan Amerika Serikat dan Inggris. Kapal selam ini menggunakan uranium tingkat tinggi yang disebut juga senjata nuklir militer. Meski kapal akan beroperasi lebih lama tanpa isi ulang bahan bakar, limbah nuklir yang dihasilkan berbahaya dan berpotensi menimbulkan risiko.

Limbah nuklir tingkat tinggi dari reaktor kapal selam akan tetap berbahaya selama ratusan ribu tahun dan butuh penyimpanan aman yang sangat khusus. Bahkan, jumlah limbah dan detailnya dirahasiakan. Australia bertanggung jawab penuh atas pengelolaan limbah ini dan tidak boleh membuang atau mengekspornya ke negara lain.

Pemerintah Australia belum menetapkan lokasi penyimpanan limbah ini dan juga belum menghitung biaya yang dibutuhkan. Berbeda dengan beberapa negara lain yang juga mengalami kendala serupa, Australia sama sekali belum memiliki fasilitas penyimpanan limbah nuklir tingkat tinggi yang siap digunakan.

Masalah limbah nuklir sangat sensitif secara politik dan sosial. Di Australia, sudah beberapa kali usaha membangun fasilitas penyimpanan limbah tingkat rendah gagal karena penolakan masyarakat dan penduduk asli. Kritik mengatakan pemerintah seperti mengabaikan masalah ini yang harusnya diselesaikan secara serius.

Kesepakatan ini juga dipandang oleh sebagian pihak sebagai jalan masuk diam-diam untuk memperluas kemampuan nuklir Australia, membawa risiko lingkungan dan geopolitik yang bisa bertahan lama melebihi keuntungan teknologi kapal selam nuklir itu sendiri.

--------------------

Analisis Kami: Ketidaksiapan Australia dalam mengelola limbah nuklir dari kapal selam ini memperlihatkan bahwa keputusan strategis tersebut tidak dibarengi perencanaan matang untuk masalah lingkungan dan keamanan jangka panjang. Tanpa solusi yang jelas, risiko sosial dan ekologis bisa meningkat serta melemahkan kepercayaan publik pada pemerintah.

--------------------

Analisis Ahli:

Dr. Helen Caldicott: Kesepakatan ini memperlihatkan pengabaian serius terhadap implikasi limbah nuklir yang berbahaya, dan Australia sangat tidak siap untuk mengelolanya secara aman dalam jangka panjang.

Prof. John Carlson: Tanggung jawab pengelolaan limbah nuklir yang dibebankan sepenuhnya pada Australia menimbulkan tantangan besar karena belum ada pengalaman dan fasilitas penyimpanan tingkat tinggi yang memadai.

--------------------

What's Next: Australia akan menghadapi tekanan signifikan dari publik dan kelompok lingkungan terkait pengelolaan limbah nuklir, yang mungkin menghambat pembangunan fasilitas penyimpanan permanen dan menyebabkan masalah limbah tertunda hingga generasi mendatang.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/aukus-nuclear-submarine-radioactive-waste

Pertanyaan Terkait

Apa yang menjadi kekhawatiran utama terkait limbah nuklir dari kapal selam Australia?

Kekhawatiran utama adalah tanggung jawab Australia untuk mengelola limbah nuklir yang dihasilkan dari kapal selam, termasuk limbah yang sangat radioaktif.

Bagaimana AUKUS mempengaruhi pengelolaan limbah nuklir di Australia?

AUKUS menempatkan tanggung jawab penuh pada Australia untuk penyimpanan, keamanan, dan pembuangan limbah nuklir, yang tidak dapat diekspor.

Apa jenis limbah nuklir yang dihasilkan dari kapal selam bertenaga nuklir?

Limbah nuklir dari kapal selam bertenaga nuklir terdiri dari limbah tingkat menengah dan tinggi, termasuk bahan bakar nuklir yang telah habis.

Mengapa Finlandia dianggap sebagai contoh dalam pengelolaan limbah nuklir?

Finlandia dianggap sebagai contoh karena sedang membangun tempat penyimpanan geologi dalam untuk limbah nuklir yang telah berlangsung selama lebih dari 40 tahun.

Apa tantangan yang dihadapi Australia dalam membangun fasilitas untuk limbah nuklir?

Tantangan yang dihadapi Australia termasuk penolakan publik dan masyarakat adat terhadap pembangunan fasilitas limbah nuklir.