Courtesy of YahooFinance

Bitcoin Turun Setelah Catat Rekor, Waspadai Data Inflasi AS Minggu Ini

Memberikan gambaran tentang dinamika harga Bitcoin dan kripto lainnya setelah lonjakan harga dan ambil untung, serta bagaimana data makroekonomi AS dapat mempengaruhi volatilitas pasar ke depan.

12 Agt 2025, 05.16 WIB

105 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Harga Bitcoin mengalami penurunan setelah lonjakan akhir pekan.
Data makroekonomi mendatang dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.
Celah di pasar futures CME dapat menjadi sinyal untuk penarikan kembali harga Bitcoin.

Amerika Serikat - Bitcoin mengalami kenaikan harga yang signifikan selama weekend, mencapai level tertinggi di Rp 2.01 miliar ($122,200) sebelum turun ke Rp 1.95 miliar ($118,500) akibat aksi ambil untung pada hari Senin. Penurunan ini masih membuat harga Bitcoin naik 0,4% dalam 24 jam terakhir.

Di sisi lain, Ether menunjukkan kenaikan moderat menembus angka Rp 69.07 juta ($4,200) dengan peningkatan 0,8%. Namun, beberapa altcoin besar seperti Solana, Dogecoin, dan Sui justru mengalami penurunan antara 3% hingga 4%.

Analis dari CoinDesk menjelaskan bahwa terdapat gap harga pada pasar futures CME karena perdagangan hanya berlangsung pada hari kerja, yang membuat harga pembukaan hari Senin lebih tinggi dibandingkan harga penutupan Jumat. Hal ini biasanya berdampak pada potensi koreksi untuk mengisi celah tersebut.

Fokus pasar kini tertuju pada rilis data inflasi Amerika, khususnya Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI), karena data ini dianggap sebagai katalis utama yang dapat mempengaruhi sentimen dan pergerakan harga kripto sepanjang minggu.

Para analis dari Bitfinex memperingatkan bahwa volatilitas dalam jangka pendek akan meningkat, dengan kemungkinan harga Bitcoin kembali turun hingga di sekitar level Rp 1.81 miliar ($110,000) . Pasar diperkirakan akan terus bergerak dalam rentang harga yang relatif fluktuatif sambil menunggu hasil data makroekonomi.

--------------------

Analisis Kami: Pasar Bitcoin saat ini sedang memasuki fase konsolidasi yang sangat rentan terhadap berita dan data makroekonomi. Volatilitas akan tetap tinggi, yang menjadikan strategi perdagangan jangka pendek lebih efektif dibandingkan memegang posisi besar dalam jangka panjang.

--------------------

Analisis Ahli:

James Van Straten: Koreksi harga kemungkinan akan terjadi untuk mengisi gap di perdagangan futures CME, sebagai bentuk retracement alami setelah rally akhir pekan.

--------------------

What's Next: Bitcoin kemungkinan akan mengalami koreksi harga untuk mengisi celah pasar futures CME, dengan kemungkinan turun mendekati level $110,000 terutama setelah rilis data makroekonomi AS.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/bitcoin-pulls-back-119k-looming-221633952.html