Courtesy of YahooFinance

Pasar Kripto Anjlok Setelah Data Inflasi AS Mengejutkan Trader

Memberikan informasi tentang dampak data inflasi AS terhadap pasar kripto dan ekspektasi kebijakan moneter, serta menjaga kewaspadaan trader terhadap pergerakan selanjutnya di pasar.

15 Agt 2025, 12.36 WIB

84 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Likuidasi besar-besaran di pasar crypto menunjukkan sensitivitas pasar terhadap perubahan makroekonomi.
Data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memperlambat pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.
Traders harus memperhatikan metrik ekonomi AS mendatang untuk prediksi kebijakan moneter.

Amerika Serikat - Pasar kripto mengalami penurunan besar setelah data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang lebih tinggi dari perkiraan keluar. Hal ini menyebabkan kekhawatiran inflasi yang terus berlanjut dan membuat para trader memutuskan untuk mengurangi risiko mereka, terutama kepada posisi leverage di berbagai aset kripto.

Bitcoin sempat mencatat rekor tertinggi baru di atas Rp 2.03 juta ($123.500) sebelum turun tajam bersama dengan aset lain seperti Dogecoin, Solana, dan XRP. Sebagian besar kerugian terjadi pada posisi long yang berisiko besar, dengan likuidasi mencapai hampir Rp 14.80 triliun ($900 juta) dalam waktu singkat.

Platform perdagangan seperti Bybit dan Binance menjadi pusat likuidasi terbesar akibat posisi leverage yang terlalu tinggi. Peristiwa ini menjadi alarm bagi investor agar lebih waspada terhadap potensi volatilitas yang ekstrim di pasar kripto.

Para pakar mengungkapkan bahwa inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi memperpanjang ketidakpastian terhadap keputusan suku bunga oleh Federal Reserve. Mereka memperkirakan pasar kripto akan bergerak hati-hati hingga data ekonomi berikutnya memberikan gambaran yang lebih jelas.

Trader kini fokus menunggu data ekonomi dan komentar dari Fed, terutama menjelang bulan September, yang akan sangat berpengaruh pada arah kebijakan suku bunga dan prospek pasar kripto secara keseluruhan.

--------------------

Analisis Kami: Penurunan tajam ini menunjukkan bahwa pasar kripto kini semakin terhubung dan sensitif terhadap dinamika ekonomi makro, terutama data inflasi dan kebijakan moneter AS. Dalam situasi seperti ini, para trader dan investor harus lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru mengambil posisi besar sampai ketidakpastian ini mereda.

--------------------

Analisis Ahli:

Jeff Mei: Data inflasi yang mengejutkan ini menghentikan reli kripto yang sangat kuat minggu lalu dan menunjukkan bahwa pasar kemungkinan akan bertahan di level sekarang sampai ada petunjuk positif dari Fed.

Nick Ruck: Kenaikan inflasi menegaskan bahwa risiko inflasi tetap ada dan memperlambat ekspektasi pemotongan suku bunga, membuat pasar kripto semakin tertekan oleh tekanan makro ekonomi.

--------------------

What's Next: Pasar kripto kemungkinan akan tetap berfluktuasi dan tidak mengalami kenaikan signifikan sampai ada data ekonomi positif serta sinyal jelas dari Federal Reserve mengenai arah kebijakan suku bunga selanjutnya.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/bullish-bets-lose-860m-liquidations-053603546.html

Pertanyaan Terkait

Apa yang menyebabkan likuidasi lebih dari $1 miliar di pasar crypto?

Likuidasi lebih dari $1 miliar di pasar crypto disebabkan oleh data PPI yang lebih tinggi dari yang diharapkan, yang meningkatkan kekhawatiran akan inflasi yang persisten.

Apa yang terjadi pada harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir?

Harga Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru di atas $123,500 sebelum mengalami penurunan tajam.

Siapa yang menjadi penyebab utama dari likuidasi besar-besaran ini?

Bybit menjadi penyebab utama likuidasi besar-besaran ini, dengan sebagian besar kerugian berasal dari posisi long yang terlalu terleveraged.

Apa dampak dari data PPI terhadap harapan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve?

Data PPI yang tinggi dapat menunda harapan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, yang berdampak negatif pada pasar.

Apa yang diharapkan trader dari data ekonomi AS di bulan September?

Trader berharap untuk mendapatkan petunjuk dari data ekonomi AS di bulan September mengenai langkah selanjutnya dari Federal Reserve.